Kapolri Listyo Sigit ke Pengusaha: Tolong Hindari Hal yang Bisa Merusak Lingkungan, Demi Masa Depan
Peristiwa | 19 Maret 2022, 03:05 WIBBALI, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada pengusaha untuk menerapkan konsep ekonomi ramah lingkungan (green and blue economy) sebagai kekuatan perekonomian baru.
Karena itu, ia meminta kepada pengusaha untuk menghindari kegiatan-kegiatan usaha yang dapat merusak lingkungan, terutama hutan lindung.
Baca Juga: Kapolri ke Seluruh Kapolda: Mulai Besok Sampai Minggu Depan Minyak Goreng Harus Ada di Pasar
Demikian hal tersebut disampaikan Kapolri saat menjadi pembicara di Forum Bisnis Sidang Pleno Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) bertema 'Kolaborasi Pengusaha Muda dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca-Pandemi'.
"Tolong hindari hal-hal yang bisa berdampak perusakan lingkungan. Hindari kawasan hutan lindung untuk masa depan kita," kata Sigit di Hotel Trans Resort Bali sebagaimana dikutip dari keterangan resminya pada Jumat (18/3/2022).
"Saya kira ini memang komitmen yang harus dilakukan untuk menjaga bumi, alam, dan masa depan generasi akan datang.”
Jenderal bintang empat itu lantas mengajak seluruh pengurus maupun anggota HIPMI mengawal dan mendukung seluruh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kunjungi Pabrik di Bali, Kapolri Sigit Pastikan Stok dan Harga Minyak Goreng Sesuai HET
Menurut dia, pandemi menjadi tantangan bangsa Indonesia untuk bersama-sama mencapai target pertumbuhan ekonomi pada 2022.
Untuk itu, kata Sigit, upaya tersebut betul-betul harus dijaga agar bisa tumbuh di atas angka lima persen.
"Karena menjadi syarat Indonesia bisa terlepas dari yang biasa disebut Middle Income Trap," ucap Sigit.
Dalam kesempatan tersebut, Sigit menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar kader HIPMI bisa membalik sebuah tantangan menjadi sebuah peluang.
Juga membalikkan bencana pandemi Covid-19 menjadi sebuah kebangkitan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Perkenalkan, Pasukan Respons Cepat Elite Korps Brimob yang Baru Dikukuhkan Kapolri, Ini Tugasnya
Adapun dukungan yang dapat dilakukan mulai dari sosialisasi mengenai pengembangan usaha dengan UMKM, e-commerce, penyaluran KUR, kegiatan FGD, hingga talk show.
"Tentunya ini diharapkan melahirkan pengusaha baru," ujar Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri itu mengingatkan adanya perkembangan lingkungan global dapat memberikan dampak terhadap Indonesia.
Karena itu, diperlukan kerja sama hingga sinergi seluruh stakeholder dalam mengawal program pertumbuhan ekonomi nasional.
"Yang harus dilakukan adalah konsolidasi kuat untuk bisa menjaga," ujarnya.
Baca Juga: Kapolri: Kebebasan Berekspresi Hanya untuk Warga Sipil, Tidak Bagi Polisi, Istri dan Anaknya
Mantan Kapolda Banten itu menekankan pengendalian pandemi Covid-19 menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan perekonomian.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal keempat sebesar 5,02. Sigit berharap di kuartal pertama 2022 bisa berada di angka 5,3 hingga 5,5 persen.
Dari segi pengendalian Covid-19, kata Sigit, berdasarkan data Indeks Nikkei akhir tahun lalu, Indonesia menjadi negara yang berada di urutan pertama dalam hal tersebut.
Sementara, dari CDC Amerika Serikat, Indonesia berada di kategori level I. Bahkan, Indonesia saat ini menjadi peringkat lima di dunia terbanyak terkait penyuntikan dosis vaksin, dengan jumlah 360,8 juta.
Baca Juga: HET Minyak Goreng Dicabut, Wakil Ketua DPR: Mendag Berpihak ke Pengusaha
"Karena kuncinya memang negara mana yang bisa mengendalikan laju Covid-19, maka dialah yang menjadi pemenang dan itu yang sekarang terus kita laksanakan," ucap Sigit.
Lebih lanjut, Sigit memastikan Polri akan mengawal iklim investasi yang kondusif. Hal ini sejalan dengan semangat transformasi Presisi Polri yang tertuang dalam transformasi operasional dalam program kedelapan, yakni pemulihan ekonomi nasional.
"Terkait dengan kebijakan iklim investasi, kami dari Polri telah membuat Program Polri Presisi," kata Sigit.
"Kami sudah sampaikan kepada anggota terhadap kegiatan usaha tolong dikawal. Kalau kurang izin lakukan pendampingan.”
Baca Juga: Terbukti Bersalah, PT KCN Dijatuhi Sanksi Atas Pencemaran Lingkungan Hidup
Selain itu, kata Sigit, Polri telah membentuk Satgas Mafia Tanah, Satgas Penanganan Konflik Sosial, Satgas Waspada Investasi, Satgas PEN, dan lainnya sebagai komitmen kawal iklim investasi yang kondusif.
Sigit menyinggung soal bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia dan mengajak HIPMI untuk mewujudkan SDM yang unggul menyongsong Indonesia Tangguh 2045.
"Jadilah pengusaha nasional yang tidak hanya tangguh di dalam negeri, tapi tangguh di kawasan global dengan tetap memiliki wawasan kebangsaan," tutur Sigit.
Baca Juga: Kursi Wakil Kepala IKN Diisi Pimpinan Sinar Mas, LSM Lingkungan Khawatirkan Ada Konflik Kepentingan
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV