> >

Cak Imin Ingin Tunda Pemilu karena Pemulihan Ekonomi, PKS: Alasan yang Mengada-ada

Politik | 23 Februari 2022, 20:05 WIB


 

Ilustrasi pemilu. (Sumber: Shutterstock/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Juru Bicara DPP PKS Muhammad Kholid menolak usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda karena alasan pemulihan ekonomi. 

Menurut dia, alasan pemulihan ekonomi amat tak masuk akal sehingga gelaran pesta demokrasi lima tahunan tersebut harus ditunda. 

Baca Juga: Cak Imin Usulkan Pemilu 2024 Diundur 1-2 Tahun, Alasanya Pemulihan Ekonomi

"Saya kira itu alasan yang dibuat buat saja untuk menjustifikasi perpanjangan masa jabatan presiden," kata Kholid kepada KOMPAS TV, Rabu (23/2/2022). 

Menurut dia, perekonomian Indonesia kini sudah mulai mengalami pertumbuhan sejak pemerintah mulai bisa melandaikan kasus Covid-19 di Tanah Air. 

"Karena faktanya ekonomi Indonesia sudah lewati masa resesi dan sudah mulai kembali pulih. 2021 ekonomi tumbuh sekitar 3,7 persen, tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 5,2 persen. 2023 dan 2024 insyAllah ekonomi akan kembali normal seperti sebelum Covid-19," ujarnya. 

Baca Juga: Pengalaman Pilkada 2020 Bisa Jadi Acuan Persiapan Pemilu Serentak 2024, Ini Alasannya

Ia meminta pemerintah dan khususnya Presiden Joko Widodo untuk mengabaikan usulan dari Wakil Ketua DPR tersebut. 

"Pemerintah harusnya fokus mengawal fase transisi kekuasaan berjalan mulus dan baik bagi pemerintahan selanjutnya, tidak perlu ada upaya perpanjangan," ujarnya. 

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, juga mempertanyakan argumen penundaan pemilu.  

Menurutnya, alasan perbaikan ekonomi tidak tepat.  "Alasan perbaikan ekonomi tidak terganggu sangat tidak masuk akal. Sebab, selama Joko Widodo menjadi presiden, belum pernah pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen, sebagaimana yang sering dijanjikan," katanya.

Karena itu, tidak ada keyakinan pertumbuhan ekonomi akan membaik bila Pemilu ditunda. Justeru dengan ditundanya pemilu dikhawatirkan stabilitas politik akan terganggu.

Kalau itu terjadi, maka pembenahan ekonomi justeru akan terganggu. Sebab, masalah trust akan membebani pemerintahan Jokowi.

"Karena itu, jalan terbaik tetap melaksanakan Pemilu pada tahun 2024. Melalui Pemilu inilah rakyat akan mempunyai harapan baru memilih presiden yang dapat memperbaiki ekonomi," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin, mengusulkan agar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diundur satu sampai dua tahun. 

Alasannya ialah agar momentum pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 selama dua tahun tidak hilang akibat diadakannya Pemilu.

"Saya usulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun, agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan tidak terjadi freeze untuk mengganti stagnansi selama dua tahun," kata Cak Imin di DPR RI, Rabu (23/2/22).

Baca Juga: Pesan Puan Maharani untuk Anggota Terpilih KPU-Bawaslu: Jaga Prinsip Netralitas Pemilu

Menurut dia, Pemilu yang rencananya diselenggarakan pada Februari 2024 dapat mengganggu prospek pertumbuhan ekonomi pasca Covid-19. 

Padahal, kata dia, akan banyak momentum pemulihan ekonomi selama dua tahun ke depan setelah terjadi stagnansi ekonomi selama dua tahun pandemi. 

"Momentum ini tidak boleh diabaikan, yang baik-baik ini tidak boleh diabaikan. Saya melihat tahun 2024 Pemiilu yang rencananya kita laksanakan bulan Februari itu jangan sampai prospek ekonomi yang baik itu terganggu karena Pemilu," ujar dia. 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU