Setelah Minyak Goreng Kini Kedelai Juga Mahal, DPR Minta Pemerintah Intervensi
Politik | 21 Februari 2022, 13:39 WIBSehingga beberapa hari lalu pihaknya telah melakukan rapat gabungan.
Sayangnya Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi tidak hadir sehingga rapat ditunda.
“Yang punya langkah itu kan kementerian sehingga di rapat kemarin kita minta Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian (Menperin) dan Menteri Pertanian (Mentan) duduk bersama bicara dengan DPR agar seluruh langkahnya kita dan publik mengetahui. Tapi kan kemarin Mendag tidak hadir, padahal Senin ada ancaman mogok,” kata dia.
Baca Juga: Harga kedelai naik, produsen kurangi produksi tahu tempe hingga 40 persen
Ia menegaskan, isu kedelai adalah isu klasik yang terus timbul setiap tahun dengan dibarengi ancaman mogok para pedagang.
Sehingga hal ini harus segera ‘diobati’, mulai dari mengetahui sejak dini dan menyiapkan segala kebutuhan dasar produksi baik perencanaan impor atau tanam lokal.
“Itu diperlukan langkah efektif dan nyata dari Kemendag dan Kementan. Sehingga misal ada kesepakatan intervensi tanam tapi harus dijamin ada yang membeli itu kedelainya. Sering kali petani mengalami kerugian karena menanam kedelai tapi dijual harga yang murah. Kita lihat banyak kedelai masih muda dibabat, dijualin untuk dimakan direbus,” beber Dedi.
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin, aksi mogok tersebut merupakan respons akibat mahalnya harga kedelai.
"Rencananya 21, 22, 23 Februari (aksi mogok dilakukan), kalau pemerintah tidak mengabulkan tuntutan kami," kata Aip, Minggu (20/2/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia menyampaikan, awalnya hanya perajin di Jabodetabek dan Jawa Barat yang akan melakukan aksi mogok ini.
Tapi, secara sukarela perajin di Banten, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur menyatakan juga akan ikut aksi mogok tersebut.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR Desak Mendag Stabilkan Harga Kedelai
Oleh sebab itu, produsen menuntut pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai di pasaran.
Jika tuntutan ini terpenuhi, produksi tahu dan tempe akan dilanjutkan lagi.
Aip memastikan, aksi mogok tidak akan diikuti dengan aksi demonstrasi.
Perajin hanya melakukan mogok produksi, dan tidak ada aksi turun ke jalan. "Enggak mengganggu lalu lintas, enggak ada kerumunan," ujarnya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV