> >

Mengenang 100 Hari Kepergian Seniman Ipong Purnama Sidhi, Bentara Budaya Pamerkan Lukisan Terpilih

Sosial | 17 Februari 2022, 16:35 WIB
Bentara Budaya gelar pameran virtual bertajuk Garis-Garis Ipong Purnama Sidhi. (Sumber: Dok. Bentara Budaya)

Perjalanan kekaryaan Ipong Purnama Sidhi dimulai sejak masa SMP, di mana dia kerap bersentuhan dengan karya-karya seniman luar, seperti tokoh ekspresionis Jerman, Emil Nolde, atau seniman grafis sekaligus pematung ekspresif, Kathe Kollwitz.

Ipong amat menggemari karya-karya Jackson Pollok, Arshile Gorky dan William de Kooning. Ia pun terinspirasi oleh karya-karya naif kelompok Art Brut dan Cobra, terutama Jean Dubuffet, Karel Appel, dan Asger John.

Ipong memiliki latar belakang akademik di bidang seni. Dia lulus tahun 1981 dari Sekolah Tinggi Seni Rupa ASRI (sekarang Institut Seni Indonesia atau ISI) Yogyakarta.  

Baca Juga: Seniman Bantul Perakit Transformers Itu Bernama Eri Sudarmono

Tahun 1982-1990 diisi Ipong dengan berkarier sebagai desainer buku di penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU). Nama Ipong dikenal sebagai ilustrator dari sampul buku Chairil Anwar yang berjudul Aku Ini Binatang Jalang.

Hingga pada tahun 1990-1995, Ipong didapuk sebagai ilustrator tetap untuk setiap cerpen yang dimuat di Kompas Minggu.

Karya-karya Ipong lantas mengemuka. Sejumlah penghargaan telah diraihnya sejak menjadi mahasiswa, termasuk penghargaan Sketsa dan Cat Air Terbaik dari ASRI Yogyakarta tahun 1975.

Selain itu, dia juga meraih tujuh penghargaan untuk desain buku terbaik dari Ikatan Penerbit Indonesia, sepanjang tahun 1983-1989.

Tak hanya itu, suami Sri Heriyati Kusuma ini juga sempat menjadi juri dalam kompetisi seni rupa Philiph Morris Art Awards tahun 1996 dan Pekan Seni Mahasiswa Nasional.

Namanya mendapat perhatian dari penulis seni rupa asal Perancis, Jean Couteau, yang mengungkapkan bahwa fitur-fitur dalam karya Ipong secara bersamaan tampak disimplifikasi sekaligus dibesar-besarkan dengan gaya yang populer ditemukan dalam lukisan ekspresionisme Jerman untuk menekankan dorongan ekspresif mereka.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU