> >

Tanggapan Moeldoko tentang Situasi di Wadas: Perlu Dilihat secara Jernih agar Tidak Bias

Update | 9 Februari 2022, 16:56 WIB
Kepala Staf Kantor Presiden (KSP) Moeldoko. (Sumber: istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menanggapi perkembangan situasi terkini di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Moeldoko berpendapat, semua peristiwa perlu dilihat secara jernih, agar tidak bias.

"Semuanya perlu dilihat secara jernih agar tidak bias dari kondisi yang sesungguhnya. Pembangunan pastinya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan itu tujuan akhirnya," ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (9/2/2022).

Saat disinggung mengenai rencana pemerintah menarik aparat kepolisian dari Desa Wadas, Moeldoko menyatakan akan ada evaluasi.

Baca Juga: Kericuhan Wadas, Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Kedepankan Langkah Dialog

"Semua akan dievaluasi," tambahnya.

Diketahui, dalam 24 jam terakhir, media sosial diramaikan dengan tagar #WadasMelawan dan #SaveWadas.

Kata Wadas juga menempati puncak trending di Twitter dengan 183.000 pembicaraan.

Hal ini terkait kehadiran ratusan aparat kepolisian dengan senjata lengkap untuk mendampingi Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang melakukan pengukuran lahan di Desa Wadas, Kecematan Bener, Kabupaten Purworejo pada Selasa (8/2/2022).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudsy mengatakan, ada sekitar 250 petugas gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP yang mendampingi 70 petugas BPN dan Dinas Pertanian.

Pendampingan ini dilakukan setelah Kepala Kanwil BPN Jateng beraudiensi dengan Kapolda Jateng pada Senin (7/2/2022).

Namun, hal itu justru berujung pada penangkapan warga.

Menurut kuasa hukum warga Wadas dari LBH DIY Julian Dwi Prasetya, sebanyak 64 warga yang ditangkap pada Selasa. Bahkan sekitar 10 di antaranya merupakan anak-anak.

"Sekitar 10 orang itu anak di bawah umur," kata Julian Dwi Prasetya, kuasa hukum warga Desa Wadas dari LBH DIY, seperti diberitakan Kompas TV.

Menurutnya, beberapa orang yang ditangkap sudah melebihi waktu 1x24 jam, sehingga polisi seharusnya sudah melepaskan mereka.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan, warga Wadas yang ditangkap akan dilepaskan.

Baca Juga: Mahfud: Keberadaan Aparat di Desa Wadas untuk Cegah Konflik Horizontal, Tidak Ada Kekerasaan

"Sampai kemarin malam saya cukup intens komunikasi dengan Pak Kapolda untuk pantau perkembangan di Purworejo, khususnya di Wadas," kata Ganjar dalam konferensi pers di Mapolres Purworejo.

"Kami sudah komunikasi dan sepakat, masyarakat yang kemarin diamankan akan dilepaskan," sambungnya.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU