Klarifikasi Pernyataannya yang Dianggap Menistakan Agama, KSAD: Karena Dudung yang Ngomong, Kejang
Peristiwa | 7 Februari 2022, 14:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman angkat bicara setelah dirinya dilaporkan ke Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad).
Diketahui, mantan Pangdam Jaya itu dilaporkan sejumlah kelompok warga atas pernyataannya yang dianggap menistakan agama.
Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Dilaporkan atas Penistaan Agama, Panglima TNI: Wajib Ditindaklanjuti!
Pernyataan yang menyinggung umat agama tertentu itu disampaikan Jenderal Dudung ketika menjadi bintang tamu di salah satu acara bincang-bincang di YouTube.
Adapun laporan ini berkaitan dengan pernyataan Dudung yang dianggap menyinggung umat agama tertentu saat menjadi bintang tamu di salah satu acara bincang-bincang di YouTube.
Dalam klarifikasinya, Jenderal Dudung menjelaskan bahwa dirinya ketika berdoa kepada Tuhan menggunakan bahasa Indonesia.
Sebab, Jenderal Dudung meyakini bahwa bahasa Indonesia juga digunakan oleh masyarakat Tanah Air ketika berdoa kepada Tuhan.
Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Beri Tips ke Mahasiswa Jika Ingin Jadi Pemimpin Berhasil: Lupakan Masa Lalu
"Teman-teman juga berdoa seperti ini, 'Anak saya hari ini ujian semester, mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persoalan-persoalan itu dengan baik dan nilainya bagus'. Bahasa Arabnya kan kira-kira enggak tahu kita," kata Dudung dikutip Kompas.com pada Senin (7/2/2022).
Demikian Jenderal Dudung menyampaikan klarifikasinya itu saat bertemu dengan para pimpinan redaksi (pimred) dalam acara Coffee Morning Pimpinan Redaksi Bersama KASAD di Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD).
Lebih lanjut, Jenderal Dudung menuturkan dirinya meyakini bahwa Tuhan mengerti ketika doa yang dirapalkan menggunakan bahasa Indonesia.
Baca Juga: Pelapor KSAD Jenderal Dudung Minta Jadwalkan Ulang Pemeriksaan
"Mau pakai bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Ambon, semuanya, bahasa Inggris saja Allah tahu. Karena memang Tuhan itu bukan orang Arab," ucap eks Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto
Sumber : Kompas.com