> >

Antisipasi Erupsi Gunung Anak Krakatau, BMKG Ingatkan Tidak Beraktivitas di Pantai Selat Sunda

Sosial | 6 Februari 2022, 05:05 WIB
Pantauan peningkatan aktivitas Gunungapi Anak Krakatau Jumat (4/2/2022) (Sumber: Badan Geologi Kementerian ESDM)

Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menjelaskan berdasarkan data visual dan instrumental, potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material lava, aliran lava, dan hujan abu lebat, dalam radius 2 km dari kawah aktif. 

Hujan abu yang lebih tipis, sambung Eko, dapat terpapar di area yang lebih jauh bergantung pada arah dan kecepatan angin.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Terus Terjadi, Warga Diminta Menjaga Jarak Aman Sejauh 2 Kilometer

Secara historis, potensi bahaya longsoran tubuh Gunung Anak Krakatau merupakan ancaman bahaya permanen yang perlu selalu diwaspadai dan diantisipasi.

Utamanya oleh instansi yang berwenang dalam peringatan dini bahaya ikutan gunung api seperti tsunami.

"Longsoran tubuh gunung api tidak dapat diprediksi waktu kejadian dan volumenya, serta tidak bergantung pada kondisi gunung api ini sedang mengalami erupsi maupun tidak. Longsoran tubuh gunung api dapat terjadi dengan atau tanpa diawali peningkatan aktivitas gunung api," ujar Eko.
 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU