> >

Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat, Puan Minta Polisi Usut Tuntas Dugaan Perbudakan

Politik | 27 Januari 2022, 09:46 WIB

 

Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta aparat penegak hukum untuk memantau kondisi tiap wilayah untuk memastikan tidak ada kerangkeng manusia seperti di Lahat. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap Polri mengusut tuntas temuan sel kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin. Dirinya pun mengutuk dugaan adanya perbudakan manusia di lokasi tersebut.

"Saya mengutuk keras apabila temuan mengenai perbudakan manusia di Langkat benar terjadi. Ini kasus yang serius dan harus segera diusut," kata Puan, Kamis (27/1/2022).

Kasus mengenai sel kerangkeng untuk manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif berawal dari laporan Migrant Care usai Terbit Perangin Angin terseret kasus suap. Disampaikan Migrant Care, kerangkeng penjara digunakan untuk menampung pekerja kelapa sawit.

Baca Juga: BNN: 2 Ruang Kerangkeng Rumah Bupati Langkat Bukan Tempat Rehab, Karena Tidak Memenuhi Semua Syarat

Ada puluhan orang yang disebut berada dalam sel kerangkeng itu. Migrant Care pun mengungkap para pekerja harus bekerja di kebun sawit milik Bupati lebih dari 10 jam setiap harinya.

“Saya minta jangan sampai ada lagi perbudakan di mana pun di Tanah Indonesia ini,” ujarnya.

Mantan Menko PMK ini meminta pihak berwajib menyelidiki permasalahan ini dengan seksama. Selain itu dirinya berharap jajaran Polri di seluruh daerah memantau kondisi di wilayahnya masing-masing untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa.

“Saya minta pihak berwenang, pihak berwajib untuk segera mengusut hal tersebut sehingga tidak terjadi lagi. Saya yakin Polri yang bekerja sama dengan instansi terkait akan tegas melakukan upaya hukum manakala ada tindakan pidana,” ujarnya.

Baca Juga: Polda Sumut Bersama Komnas HAM Periksa Kerangkeng Manusia di Rumah Pribadi Bupati Langkat

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU