Ubedilah Badrun Dipolisikan Joman, LPSK: Pelapor Tidak Dapat Dituntut Secara Hukum
Peristiwa | 19 Januari 2022, 09:52 WIB"Seorang anak muda yang baru mendirikan perusahaan dengan mudah mendapatkan penyertaan modal dengan angka yang cukup fantastis, kalau dia bukan anak presiden," ujarnya.
Joman Laporkan Ubedilah ke Polisi
Kemudian, atas laporannya tersebut Relawan Jokowi Mania (Joman) resmi melaporkan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun ke Polda Metro Jaya, Jumat (14/1/2021).
Laporan diterima dengan Nomor: LP/B/239/I/2022/SPKT/Polda Metro Jaya, tertanggal 14 Januari 2022.
Seperti diketahui, Ubedilah sebelumnya telah melaporkan Gibran Rakabuming dan sang adik, Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Keduanya diduga melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) berkaitan dengan dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Adapun laporan Joman terhadap Ubedilah berkaitan dengan dugaan fitnah ke Kaesang dan Gibran.
"Kami sekali lagi minta Ubedilah Badrun minta maaf ke publik baru kita cabut laporannya," kata Ketua Umum Joman Immanuel Ebenezer.
Ia menjelaskan, dirinya menyerahkan barang bukti seperti rekaman video. Laporan ini pun dibuat atas inisiatif relawan Joman tanpa ada komunikasi dengan Gibran dan Kaesang.
"Jadi kita beri pelajaran juga buat Ubedilah Badrun, dia aktivis dan dosen. Semua yang namanya kritik dan laporan berbasis data saya mendukung. Apalagi saya satu-satunya aktivis yang punya komitmen namanya korupsi harus dihukum mati," ujarnya.
Ia mengaku akan mencabut laporan itu bila Ubedilah segera meminta maaf di depan publik, karena telah melaporkan Gibran dan Kaesang ke KPK.
Baca Juga: Joman Resmi Polisikan Ubedilah soal Dugaan Fitnah ke Kaesang dan Gibran
Gibran Tak akan Laporkan Balik Ubedilah
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak akan melaporkan balik dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun.
Gibran menilai langkah itu justru akan memperkeruh suasana serta memperpanjang masalah. Sebab itu, anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini memilih untuk membiarkan hal tersebut.
"Rasah, tekke wae lak bosen (tidak usah, didiamkan saja nanti kan bosan)," kata Gibran di Solo, dikutip dari Antara, Jumat (14/1/2022).
Lebih lanjut, Gibran juga tidak merasa namanya tercemar setelah pelaporan tersebut.
Sebab itu, dia kembali menegaskan tidak perlu adanya pelaporan balik atas pencemaran nama baik.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV