> >

278 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa M 6,6 Banten, BNPB: Total yang Terdampak 1.378

Peristiwa | 15 Januari 2022, 23:31 WIB
Salah satu rumah warga yang rusak akibat gempa M 6,6 di Pandeglang, Banten. BNPB mendata sebanyak 1.378 unit rumah rusak akibat gempa M 6,6 yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (14/1/2022). (Sumber: Dok. BNPB)

Lebih lanjut Abdul menjelaskan, dalam kunjungannya Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto juga menyerahkan bantuan logistik dan peralatan kepada pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk meringankan beban warga terdampak dan membantu percepatan penanganan darurat gempa. 

Baca Juga: Penjelasan BMKG Soal Gempa Susulan Sebanyak 33 Kali yang Guncang Selat Sunda

"Beberapa dukungan tersebut meliputi tiga set tenda pengungsi, 300 selimut, 5.000 masker KF94, 500 paket perlengkapan keluarga dan permakanan," ujar Abdul.

Akibat subduksi dua lempeng

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi di selatan Banten, gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng samudra Indo-Australia menunjang ke bawah lempeng benua Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," ujar Dwikorita saat jumpa pers melalui kanal YouTube BMKG, Jumat (14/1/2021).

Baca Juga: Gempa M 6,6 Bikin Kegiatan Kemendagri di Pandeglang Berantakan, 150 Orang yang Ikut Acara Bubar

Dwikorita menjelaskan dalam catatan sejarah kegempaan sejak tahun 1851 hingga 2019 telah terjadi delapan kali gempa di wilayah tersebut. 

Delapan kali gempa tersebut menimbulkan tsunami kecil hingga tsunami besar dengan ketinggian 30 meter.

Namun, sambung Dwikorita, gempa di selatan Banten ini tidak berpotensi tsunami.

Kemudian hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa bumi susulan sebanyak lima kali dengan magnitudo terbesar besar berkekuatan M 5,7.

Baca Juga: Banten Sudah Diguncang Gempa Besar Sejak 1851

"Terprediksi tidak berpotensi tsunami, nampaknya terverifikasi tidak terjadi tsunami," ujar Dwikorita.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU