Jenderal Dudung Diminta Tak Gunakan Standar Ganda ke Ulama
Politik | 9 Januari 2022, 15:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman diminta untuk tidak menggunakan standar ganda terhadap para ulama.
Permintaan tersebut diungkapkan anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha sebab menurut pendapatnya, hubungan baik antara Jenderal Dudung dengan semua ulama itu sebuah keharusan.
"Yang penting, Jenderal Dudung tidak melakukan standar ganda terhadap para ulama, semua harus didekati sebagai hubungan baik," kata Tamliha dikutip dari Antara, Minggu (9/1/2022).
"Hal itu termasuk ulama radikal, sehingga ada saling pengertian dalam merawat kebhinekaan dan keutuhan NKRI," sambungnya.
Baca Juga: Profil Narji, Kader PKS yang Minta Maaf karena Sempat Dukung Jenderal Dudung Copot Baliho Rizieq
Tamliha menerangkan, pendekatan terhadap ulama radikal tersebut dapat dilakukan dengan tujuan untuk deradikalisasi.
"Tidak ada salahnya jika kita mengajak elemen bangsa ini (kalangan radikal) ke arah yang benar," dalih Tamliha.
Politikus PPP tersebut juga menyinggung kepercayaan publik terhadap jajaran TNI yang senantiasa meningkat setiap tahunnya.
Sehingga hal itu dapat menjadi modal bagi Jenderal Dudung untuk menjalin ataupun mempertahankan hubungan baik dengan organisasi kemasyarakatan (ormas), terutama yang berhaluan keagamaan.
Baca Juga: Jenderal Dudung Ingatkan Prajurit: Jangan Ada Tradisi TNI AD Timbulkan Korban Jiwa
Tamliha menambahkan, sejak dulu hingga sekarang, sudah menjadi tradisi bahwa setiap petinggi TNI itu pasti berkunjung ke ormas Islam.
Maka dari itu, untuk mencegah munculnya anggapan menerapkan standar ganda, Tamliha menyarankan Jenderal Dudung untuk melakukan pendekatan terhadap seluruh ulama.
Sebelumnya, saat berkunjung ke wilayah kerja Kodam I/Bukit Barisan, Jenderal Dudung sempat menemui salah satu ulama besar Sumatera Utara Buya Amiruddin di Medan pada Senin (3/1/2022).
Pada momen tersebut, Jenderal Dudung juga mengunjungi Pimpinan Muhammadiyah dan PBNU.
Pada Kamis, 2 Desember 2021 lalu, Dudung berjanji bakal merekrut santri penghafal Al-Qur'an untuk menjadi prajurit TNI di setiap tingkatan mulai dari Tamtama, Bintara, hingga Perwira TNI.
"Saya akan merekrut prajurit-prajurit, baik tamtama, bintara, dan perwira, ini khusus dari para santri. Dari pesantren-pesantren termasuk dari lintas agama. Khususnya yang dari muslim, ini ada khususnya lagi, yang hafiz Al-Qur'an," ucap Dudung.
Baca Juga: Janji KSAD Jenderal Dudung Rekrut Santri Hafiz Al-Quran Jadi Tamtama, Bintara hingga Perwira TNI
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : KOMPAS TV/Antara