> >

Pemprov DKI Jelaskan Penyebab Harga Bahan Pokok Melambung Tinggi

Peristiwa | 4 Januari 2022, 10:24 WIB
Ilustrasi pedagang pasar. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan pokok disebabkan oleh penyebab yang berbeda-beda. 

Beberapa harga komoditi pangan yang mengalami peningkatan harga seperti minyak goreng, cabai rawit merah, dan telur. 

Eli mengatakan, harga cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp 103.152 per kg, sementara harga minyak goreng mencapai Rp 19.500 per kg dan harga telur ayam menembus Rp 30.000 per kg.

Untuk kenaikan harga cabai, Eli mengatakan, dipicu oleh fenomena alam La Nina yang membuat banyak petani gagal panen. 

Baca Juga: Berikut Daftar Harga Rokok Terbaru yang Resmi Naik 2022: Dari Sampoerna, Djarum hingga Gudang Garam

"Kenaikan harga cabai rawit merah ini dipicu fenomena alam La Nina yang membuat para petani banyak yang gagal panen sementara permintaan tinggi, sehingga hukum ekonomi berlaku," kata Eli kepada wartawan dalam pesan singkat, Selasa (4/1/22). 

Pihaknya memperkirakan, puncak kenaikan harga cabai akan terjadi pada Januari 2022 dan mulai kembali normal pada Februari 2022. 

Untuk harga minyak goreng yang meningkat tajam, Eli menjelaskan, disebabkan oleh harga minyak sawit mentah dunia yang saat ini sedang tinggi. 

"Diperkirakan harga minyak goreng akan kembali turun pada bulan Februari. Mengingat produksi kedelai di Brazil akan mengalami panen raya, sehingga kebutuhan kelapa sawit akan menurun," tutur Eli.

Baca Juga: Harga Sembako Naik, Menteri Pertanian Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

Lalu, kenaikan harga telur, kata Eli, disebabkan karena sampai bulan November 2021 produksi telur sangat berlimpah dan berkurang pada akhir 2021. 

"Harga komoditas lain seperti ayam potong, tomat, dan bawang putih pada tingkat eceran terpantau mengalami sedikit peningkatan dibanding minggu lalu. Harga rata-rata ayam potong di DKI Jakarta naik 0,5 persen, tomat naik 9,8 persen, dan bawang putih naik 0,61 persen," ucap Eli.

Sebagai upaya menjaga harga tetap stabil, Eli mengatakan, Pemprov DKI bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Bulog melakukan intervensi dengan menjual komoditas pangan murah.

BUMD Perumda Dharma Jaya menjual keliling komoditas daging sapi beku beserta olahannya dengan harga berkisar Rp 93.000 sampai Rp 101.000 per kilogram tergantung spesifikasi mutunya, menggunakan mobil keliling (food truck) ke kelurahan-kelurahan.

"PT Food Station Tjipinang Jaya melaksanakan pasar murah untuk beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, susu UHT, kornet sapi, dan sarden langsung ke kelurahan-kelurahan yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta," ucap eli.

Baca Juga: Gudang Makanan Terus Dijarah, Badan Pangan PBB WFP Hentikan Operasi Bantuan di Darfur Utara

 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU