Ini Peran Terduga Teroris MR, Pesilat Berprestasi yang ditangkap Densus 88 di Kalsel
Hukum | 23 Desember 2021, 18:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang yang diduga terlibat jaringan teroris di Kalimantan Selatan (Kalsel). Salah satu di antaranya yakni seorang pesilat yang memiliki prestasi internasional.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, kedua terduga teroris yang ditangkap di Kalsel berinisial SU dan MNR atau MR.
Keduanya terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan ditangkap di tempat berbeda, Rabu (22/12/2021). MR disebut ditangkap di tempat kerjanya pada pukul 07.57 WITA.
Dalam pemeriksaan, Ramadhan menjelaskan peran MR, yakni terlibat dalam perencanaan pembelian senjata hingga kegiatan idad yang merupakan pelatihan fisik, militer, dan menembak.
Baca Juga: Ayah Pesilat MNR Kaget Anaknya Ditangkap Densus 88 dari Tempat Kerja, Diduga Terlibat Terorisme
MR, sambung Ramadhan, juga merencakan pelatihan kegiatan idad.
"Dalam pemeriksaan, dia (MR) ikut melakukan pembahasan terkait dengan rencana pembelian senjata dan persiapan-persiapan pelatihan fisik," ujar Ramadhan di Mabes Polri, Kamis (23/12/2021).
Ramadhan menjelaskan, terduga teroris SU ditangkap pada pada 22 Desember 2021 pukul 09.15 WITA di Kalsel.
SU berperan mengadakan kajian-kajian internal secara virtual di jaringan JAD. SU juga menggunakan sarana media sosial untuk menyebarkan video-video pelatihan fisik, militer, dan pelatihan menembak kepada anggota JAD.
Baca Juga: Pesilat Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Kalsel Punya Prestasi Internasional
Selain itu, SU juga ikut merekrut anggota untuk masuk ke JAD. Perekrutan dilakukan di daerah terpencil di atas gunung.
"(SU) naik gunung untuk menarik atau membuat orang tertarik mengajak kelompok-kelompoknya untuk bergabung di jaringan JAD yang baru," ujar Ramadhan.
Sebelumnya NM, ayah pesilat MR yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri, tidak menyangka sang anak diduga terlibat jaringan terorisme.
Informasi penangkapan MR (22) diterima saat polisi datang ke rumahnya di Kecamatan Banjarmasin Barat, Kalsel, Rabu.
Baca Juga: Satgas Ledakkan 6 Bom Rakitan Teroris Mujahidin Indonesia Timur Poso
Menurut NM, polisi menjelaskan, anak pertamanya itu ditangkap di tempat kerja di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.
Salama ini MR bekerja di proyek pemasangan kabel optik. Selain itu, MR juga menjadi atlet silat.
Sejumlah prestasi pernah diraih MR. Pada Oktober 2020, MR meraih juara satu kejuaraan dunia pencak silat di Belanda.
Selain memberi informasi penangkapan, kepolisian juga melakukan penggeledahan di rumah berdinding papan tersebut.
Baca Juga: Terungkap Sumber Dana Terorisme di Indonesia Sepanjang 2021, PPATK Sebut Ada di Minimarket
NM juga menjelaskan barang yang dibawa polisi seperti buku dan senjata tajam merupakan peralatan latihan silat MNR.
"Kita tidak tahu ditangkap di lapangan sewaktu RM bekerja, langsung diamankan di tempat kerja. Semoga tuduhan itu tidak benar," ujar NM saat ditemui jurnalis Kompas TV Fadli Azhari dan Abrar Effendi, Rabu (22/12/2021).
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV