> >

Begini Penjelasan BMKG soal Peringatan Dini Tsunami Harus Update, Kadang Tidak Akurat

Update | 14 Desember 2021, 14:30 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, mengakui bahwa peringatan dini tsunami yang diterbitkan awal sering kali tidak akurat. Sebab, data yang masuk masih terbatas. (Sumber: Tangkapan layar YouTube)

Tetapi, dengan peringatan dini yang lebih cepat, dalam menit ketiga masyarakat sudah bisa melakukan evakuasi mandiri ataupun dievakuasi.

“Kalau menunggu akurat, yaitu di menit ketiga puluh, tsunami sudah selesai, sudah habis, semua sudah terbenam, tenggelam.”

“Itulah kenapa perlu update, untuk mengejar kecepatan. Untuk akurasi diikuti dengan update. Tapi yang cepat dulu,” lanjutnya.

Diketahui, hari ini BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami akibat gempa bumi dengan kekuatan M7,5 yang terjadi di 112 kilometer barat laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peringatan dini tsunami tersebut untuk wilayah Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Gempa bumi tersebut terjadi pada Selasa 14 Desember 2021 pukul 10:20:22 WIB, pada pusat gempa di 7.59 LS, 122,26BT di kedalaman 12 kilometer.

Gempa bumi tersebut dirasakan tersebut  dirasakan di Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata, dengan intensitas skala III hingga IV MMI.

Baca Juga: Gempa di NTT Tak Berkaitan dengan Gunung Berapi, tapi Bisa Picu Peningkatan Aktivitas

“Atau dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah di siang hari. Juga dirasakan di Tambolaka, Waikaboak, Waingapu, dengan kekuatan guncangan intensias III skala MMI, yaitu getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan-akan seperti getaran truk yang berlalu.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU