Kekerasan Seksual Marak Terjadi, Menteri PPPA Sediakan Layanan Pengaduan Korban
Peristiwa | 11 Desember 2021, 13:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menandatangani Prasasti Ruang Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 di Gedung Kementerian PPPA pada Jumat (10/12/2021) malam.
Bintang mengatakan, layanan SAPA 129 diharapkan dapat menjadi solusi dalam memberikan pendampingan terbaik bagi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.
Terlebih dalam beberapa hari terakhir, kasus kekerasan seksual semakin banyak terkuak.
Kata Bintang, sepuluh hari belakangan sangat menyita pikiran karena kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bertubi-tubi terungkap.
Kekerasan terutama terhadap anak, sambungnya, justru terjadi di tempat yang dianggap aman dan nyaman. Padahal tindak kekerasan akan membawa dampak panjang pada generasi penerus bangsa.
"Mudah-mudahan dengan semakin beraninya orang bicara, kita bisa menyelamatkan anak-anak yang lebih banyak lagi," terang Bintang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/12/2021).
Baca Juga: Kemenag Tutup 2 Pesantren yang Dipimpin Herry Wirawan, si Pemerkosa Belasan Santriwati di Bandung
Bintang juga menekankan, pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lembaga pendidikan mesti melibatkan semua pihak, mulai dari pengelola, pengajar, dan orang tua.
"Pengawasan harus dilakukan sangat ketat dengan melibatkan orang tua, jangan hanya menyerahkan pengawasan pada lembaga pendidikan," kata Bintang.
Menurut Bintang, kasus kekerasan seksual yang terjadi belakangan ini menunjukkan pentingnya masyarakat untuk berani bicara dan melaporkan kejadian di sekitarnya.
"Semakin banyak yang melaporkan kasus-kasus pelanggaran hak perempuan dan anak seperti kekerasan seksual, maka akan semakin banyak perempuan dan anak yang terselamatkan,” ujar dia.
Di samping itu, Bintang juga menekankan penegakan hukum sangat diperlukan agar keadilan dapat ditegakkan dan pelaku kekerasan seksual mendapat ganjaran sesuai aturan yang berlaku.
Kasus kekerasan seksual yang paling menyita akhir pekan ini adalah pemekosaan yang dilakukan oleh guru mengaji terhadap 12 santriwati di sebuah pesantren di Bandung.
Menyikapi kasus tersebut, Bintang meminta pemerintah-pemerintah daerah untuk memberi respons cepat terhadap setiap bentuk kekerasan yang dialami perempuan dan anak.
"Kami mengapresiasi Gubernur Jawa Barat yang telah merespon cepat kasus pemerkosaan di Pondok Pesantren di Cibiru, Bandung dan aksi cepat Kementerian Agama menutup Pondok Pesantren tersebut,” ujar Bintang.
Ia menambahkan, saat ini Kementerian PPPA telah menyediakan saluran pengaduan bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui SAPA 129 atau WhatsApp di 08111-129-129.
Baca Juga: Soal Guru Pemerkosa 12 Santriwati di Bandung, Anggota DPR: Bukan Monster tapi Bapaknya Monster!
Penulis : Hedi Basri Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV