> >

Ternyata Menkeu Sri Mulyani Cuma 1 Kali Tidak Hadir Rapat dengan MPR

Politik | 1 Desember 2021, 19:49 WIB
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menjamin tidak kenaikan harga atas pajak pulsa dan token listrik. (Sumber: KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua MPR Bambang Soesatyo menilai Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi lantaran tidak pernah hadir dalam udangan rapat.

Staf Khusus Menkeu Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo mengakui, Menkeu Sri Mulyani mendapat dua kali undangan rapat dari MPR. 

Namun dari dua undangan tersebut, Menkeu hanya satu kali tidak hadir. Itu pun, Menkeu sebenarnya hadir, tapi diwakilkan oleh Wamenkeu Suahasil Nazara.

Baca Juga: Pimpinan MPR Kesal dengan Sri Mulyani, Bamsoet: Diundang Rapat Tak Pernah Datang, Tak Menghargai

Yustinus menjelaskan, dari hasil penelusuran surat dan komunikasi dengan sekretariat pimpinan MPR, diketahui bahwa Menkeu Sri Mulyani mendapat undangan rapat pada 27 Juli 2021 dan 28 September 2021. 

Pada 27 Juli 2021, Menkeu Sri Mulyani tidak dapat hadir dan diwakilkan oleh Wamenkeu Suahasil Nazara. 

Menurut Yustinus, Menkeu tidak dapat hadir karena di tanggal yang sama terdapat rapat internal dengan Presiden Jokowi. 

"Tanggal 27 Juli 2021, waktu itu berbarengan dengan rapat internal presiden dan sudah disampaikan, Menkeu diwakilkan oleh Wamenkeu dan rapat sudah berjalan," ujar Yustinus di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Beri Jawaban Menohok soal Pemotongan Anggaran MPR: Difokuskan Bantu Rakyat Miskin

Kemudian pada 28 September 2021, Menkeu Sri Mulyani tidak dapat menghadiri rapat bersama MPR lantaran jadwal berbenturan dengan rapat bersama Badan Anggaran DPR RI yang membahas soal RUU Anggaran 2022.

Dalam hal ini, Kemenkeu meminta agar jadwal rapat dengan MPR pada 28 September ditunda dan disepakati untuk ditunda. 

"Sampai saat ini belum terjadi rapat kedua dari penundaan tersebut. Jadi pertama diwakili, yang kedua ditunda. Jadi belum terjadi (rapat) di penundaan ini. Menkeu hanya sekali tidak hadir," ujar Yustinus. 

Baca Juga: DPR RI Ajukan Pandangan Terkait RAPBN 2022, Menkeu Sri Mulyani Berikan Jawaban

Lebih lanjut, Yustinus menyatakan, tidak hadirnya Menkeu di rapat pertama bukan karena tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi. Melainkan karena waktu yang bersamaan dengan rapat di Istana.

Kemenkeu juga tidak berniat untuk mengulur waktu untuk rapat bersama dengan MPR karena jadwal Menkeu yang padat sehingga perlu ada penyesuaian dan prioritas kehadiran.

"Kami terus terang tidak menyangka dan menduga ada pernyataan seperti ini. Kami berharap ini hanya kesalahpahaman. Mudah-mudahan dapat mudah dijernihkan," ujar Yustinus. 

"Kami tanpa ada niat tidak menghargai pimpinan MPR, ini semata-mata hanya persoalan administrasi," sambung lulusan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan Pasca Sarjana Universitas Indonesia ini. 

Baca Juga: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Menyebut Anggaran Untuk Program PEN Tahun Depan Sebesar Rp 414 Triliun

Sebelumnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo geram dengan sikap Sri Mulyani yang tidak menghadiri undangan MPR untuk membahas refocussing anggaran.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, meminta Menkeu menghargai hubungan antarlembaga tinggi negara. Sebab, beberapa kali Badan Anggaran MPR mengundang Menkeu rapat untuk membicarakan refocusing anggaran penanggulangan Covid-19. Tetapi, setiap diundang, Menkeu disebut tidak pernah hadir.

Bamsoet menegaskan, MPR senantiasa mendukung berbagai kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional.

"Sudah beberapa kali diundang oleh Pimpinan MPR, Sri Mulyani tidak pernah datang. Dua hari sebelum diundang rapat, dia selalu membatalkan datang. Ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi negara," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Dana PEN 2022 Bakal Ditambah Jadi Rp414 Triliun, Kemenkeu: Belum Final!

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU