> >

Sindir Respons Luhut Pekan Lalu, Haris Azhar: Saya Enggak Datang Sekali, Megaphonenya Terlalu Besar

Berita utama | 22 November 2021, 15:34 WIB
Direktur Lokataru Foundation Haris Azhar (Sumber: KOMPAS.com/Devina Halim)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah pekan lalu berhalangan hadir dalam mediasi dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Hari ini, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti penuhi undangan Polri untuk memberikan sejumlah keterangan terkait kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Luhut Binsar Pandjaitan.

“Saya nggak datang sekali, megaphone nya terlalu besar. Tapi ketika orang lain nggak datang kita ya santai aja,” kata Haris Azhar merespons insiden pekan lalu, Senin (15/11/2021).

“Tidak usah berlebihan menganggap proses mediasi. Saya enggak datang, tapi saya sudah kasih tahu ke polisi bahwa saya bakal datang.”

Haris menambahkan, ketidakhadiran dirinya dan Fatia dalam proses mediasi sejatinya sudah diinformasikan kepada pihak kepolisian.

Bahwasanya, Fatia yang merupakan pihak terlapor bersamanya tidak bisa penuhi undangan mediasi karena ada pekerjaan di luar kota.

Baca Juga: Luhut Ingin Ketemu di Pengadilan, Haris Azhar: Emangnya Dia Polisi Nentu-nentuin Proses

“Kenapa saya nggak datang karena Fatia sudah punya agenda lain, jadi kalau dia (Fatia) nggak dateng saya juga, karena terlapor sama sama,” jelasnya.

Untuk pemeriksaan hari ini, Haris menuturkan dirinya bersama dengan Fatia memberikan klarifikasi dalam bentuk tertulis.

Klarifikasi di antara lain terkait media YouTube milik Haris hingga tentang alasan peruntukkannya dan materi Papua yang ada di channel tersebut.

“Apa yang saya bahas di akun YouTube itu menjadi satu hal yang harus diselesaikan oleh negara oleh penguasa, terbukti apa yang kita bahas itu, apa itu soal praktek bisnis soal kekerasan di Papua situasi memburuk,” kata Haris.

“Polisi pun menjadi korban.”

Dalam pendapatnya, Haris pun menuturkan sebaiknya penguasa di republik ini benar-benar mengurus Papua dengan baik ketimbang mempidanakan dirinya.

“Negara ini sibuk mempidanakan dan mengaudit aktivis dan LSM, lihat situasi di lapangan orang Papua nangis-nangis, ini situasinya,” ujar Haris.

Baca Juga: Buntut Laporan Luhut, Haris Azhar Diperiksa Polda Metro Jaya soal Pencemaran Nama Baik

Haris pun memastikan apa yang disampaikannya terkait Papua bukanlah pepesan kosong belaka. Haris mengaku, memiliki dokumen otentik yang cukup banyak dan bahkan jumlahnya terus bertambah.

Bahkan, lanjutnya, bukti otentik yang dimilikinya cukup untuk pembelaaan di pengadilan.

“Saya mau tegaskan hari ini makin banyak dokumen otentik saya yang bisa jadi materi untuk melawan dan melaporkan,” katanya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU