Regenerasi atau Tiga Periode, Said Aqil atau Gus Yahya: Siapa Ideal Jadi Ketua PBNU?
Agama | 20 November 2021, 15:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Angin regenerasi sepertinya terus menguat dalam diskursus calon ketua PBNU dalam Muktamar di Lampung, Desember mendatang. Meski begitu, wacana tiga periode yang mengusung Said Aqil untuk kembali memimpin NU juga kian membesar.
Wacana regenerasi mencuat di kalangan Nahdliyin untuk memberi angin segar dalam kepengurusan NU. Beberapa pengurus cabang maupun wilayah di Indonesia secara terang-terangan mengatakan ingin perubahan dalam agenda Muktamar mendatang.
Angin regenerasi ini memunculkan beberapa nama alternatif sebagai calon ketua PBNU. Mulai dari KH Marzuki Mustamar hingga Gus Yahya C. Staquf. Nama terakhir paling getol disebut sebagai kandidat terkuat menggantikan Said Aqil.
Tercatat, secara resmi yang ingin regenerasi ada PWNU Bali dan beberapa wilayah di Luar Jawa. Gus Yahya juga dapat dukungan besar dari kantong terbesar Nahdlyin, yakni Jawa Timur.
Baca Juga: Berjumpa Para Kiai Sepuh, Said Aqil Persilakan PWNU Jatim Dukung Gus Yahya sebagai Calon Ketua PBNU
PWNU Jawa Timur secara resmi mendukung Gus Yahya sebagai suksesor Kiai Said, namun untuk Rais Aam, pimpinan tertinggi ulama NU, tetap ingin dipimpin KH Miftachul Ahyar yang menjabat usai KH Ma'ruf Amin mundur karena jadi Wakil Presiden (Wapres) RI.
“Dalam Muktamar 23-35 Desember, Jatim mengambil keputusan secara organisatoris mendukung Kiai Miftachul Ahyar sebagai Rais Aam dan Gus Yahya sebagai ketua Tanfidziyah (ketua umum),” tambah Kiai Syamsul Arifin, ketua PCNU Jember mewakili suara NU dari Jawa Timur.
Baca Juga: Gus Yahya Setuju Dicalonkan Ketum PBNU, Begini Profilnya yang Gemar Safari ke Tokoh Agama Dunia
Tiga Periode Said Aqil Ketua PBNU
Sedangkan, untuk wacana tiga periode kian membesar. Said Aqil kali pertama terpilih jadi ketua PBNU dalam gelaran muktamar ke-32 di Muktamar Makassar dan ke-34 di Jombang.
Wacana ini menguat mengingat beberapa prestasi Said Aqil yang dianggap mampu membawa NU menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Misalnya, seperti di level Pendidikan dengan banyaknya universitas NU dan perbaikan di tata kelola organisasi yang terlihat lebih modern.
Said Aqil juga diklaim sudah mengantongi hampir setengah Wilayah dan Cabang NU di seluruh di Indonesia untuk diusung kembali jadi ketua PBNU di muktamar mendatang.
“Semua sependapat bahwa PBNU masih membutuhkan dan masih menginginkan beliau sebagai pemegang estafet kepemimpinan menyongsong NU abad kedua,” kata Ahmad Muqowam, Wakil ketua Forum Silaturahmi Pendukung Said Aqil Siradj, Rabu (3/11).
Apalagi, dalam organisasi NU tidak ada larangan untuk jadi ketua lebih dari dua periode. Gus Dur di zaman orde baru juga memimpin NU selama tiga periode.
Baca Juga: Untuk Kursi Ketua PBNU Periode 2021-2026, Said Aqil Siroj: Saya Siap
Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Muktamar NU Harus Kedepankan Musyawarah
Wapres Ma'ruf Amin yang juga Ketua Dewan Etik Muktamar NU mengingatkan, bagaimanapun nantinya Muktamar NU di lampung harus berlangsung dengan sejuk. NU adalah organisasi ulama, kata dia, musyawarah jadi agenda utama.
"Semua proses persidangan dan pemilihan nanti harus mengedepankan musyawarah. Kedepankan dulu musyawarah sehingga suasananya sejuk,” kata Wapres sebagaimana dikutip dari rilis yang diterima KOMPAS.TV, Jumat (12/11).
Baca Juga: Gus Yahya dan Said Aqil Dinilai Layak Jadi Ketum PBNU, Siapa Bakal Dipilih oleh Para Nahdliyin?
Jadi, apakah angin regenerasi yang kian kencang dan Gus Yahya sebagai salah satu representasi di dalamnya bakal menggantikan Said Aqil di Muktamar?
Atau justru wacana tiga periode yang membesar itu akhirnya diterima oleh para pemilik suara di NU dan menjadikan Said Aqil jadi ketua PBNU untuk kali ketiga.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV