Menteri Agama: Kemenag Adalah Hadiah Negara untuk NU, Wajar Jika Manfaatkan Banyak Peluang
Agama | 24 Oktober 2021, 23:58 WIBNamun, pernyataan ustaz tersebut dibantah oleh Yaqut, dengan mengatakan bahwa Kementerian Agama adalah hadiah dari negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum.
“Tapi spesifik untuk NU. Kementerian Agama itu muncul karena pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta.”
Juru damai yang mengusulkan pencoretan tujuh kata tersebut, lanjut Yaqut, adalah Wahab Hasbullah yang merupakan seorang NU.
“Kemudian lahir Kementerian Agama karena itu. Nah, wajar sekarang kalau kita minta Dirjen Pesantren kemudian kita banyak mengafirmasi pesantren dan santri juga jam’iyah Nadhlatul Ulama saya kira wajar-wajar saja, tidak ada yang salah.”
Yaqut menambahkan, NU merupakan organisasi besar dengan jumlah umat dan jemaah yang banyak, dan secara fisik badannya juga besar.
“Orang yang besar itu selalu cenderung melindungi yang lemah, melindungi yang kecil. Dan itu sifat NU. NU itu di mana-mana ingin melindungi yang kecil,” tuturnya.
Baca Juga: Kemenag Upayakan Biaya Umrah Turun, Karantina Jemaah Direncanakan di Asrama Haji
Sehingga, lanjutnya, jika sekarang Kementerian Agama menjadi kementerian semua agama, itu bukan menghilangkan ke-NU-annya, tapi justru menegaskan ke-NU-annya.
“NU itu terkenal paling toleran, NU itu terkenal paling moderat.”
Pada awal penjelasannya dalam webinar tersebut, Yaqut juga membeberkan rencananya untuk menggilir kiai-kiai muda dari NU untuk membawakan ceramah di Kementerian Agama.
“Insyaallah ke depannya di banyak momentum di Kementerian Agama kita akan hadirkan kiai-kiai muda kita, kiai-kiai NU untuk lebih mewarnai Kementerian Agama, yang selama ini jarang. Kita akan gilir satu per satu,” ucapnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV