Pesan Jokowi untuk Santri: Indonesia Harus Jadi Pemain Utama dalam Ekonomi Syariah Dunia
Berita utama | 22 Oktober 2021, 13:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia harus menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah dan industri halal di dunia.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat Peringatan Hari Santri Nasional 2021 dan Peluncuran Logo Masyarakat Ekonomi Syariah, Jumat (22/10/2021).
“Saya sudah berkali-kali menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, harus menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah dan industri halal di dunia,” katanya.
“Indonesia harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia.”
Jokowi pun menyatakan bersyukur sebab perkembangan ekonomi syariah Indonesia cukup besar berdasarkan data The State of Global Islamic Economy Indicator Report.
Baca Juga: Hari Santri Nasional, Menag Sebut Pesantren Dapat Kado Indah dari Jokowi tentang Dana Abadi
“Sektor ekonomi syariat Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang berarti,” ujarnya.
Jika mengacu pada ekonomi syariah pada 2018, Indonesia menempati peringkat 10 besar di dunia. Kemudian, pada 2019 peringkat ekonomi syariah Indonesia naik menjadi peringkat 5 dan 2020 ada di peringkat 4 dunia.
“Ini kita lihat dari tahun demi tahun, tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat 10 besar dunia, ini di 2018,” kata Jokowi.
“Kemudian di tahun 2019 naik menjadi peringkat 5 dan tadi seperti yang disampaikan oleh Bapak Wapres di tahun, 2020 ekonomi syariah Indonesia sudah berada di peringkat 4 dunia.”
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qouman menuturkan penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada tercetusnya resolusi jihad.
Untuk itu, pada peringatan Hari Santri kali ini, Yaqut mengatakan tema yang diangkat adalah santri siaga jiwa raga.
“Maksud santri siaga jiwa raga adalah bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan kemerdekaan indonesia dan mewujudkan perdamaian dunia,” ujarnya.
Baca Juga: Hari Santri Nasional, Menag Sebut Pesantren Dapat Kado Indah dari Jokowi tentang Dana Abadi
Sementara siaga jiwa berarti santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak. Kemudian selalu berpegang teguh pada akidah, nilai dan ajaran Islam rahmatan lil alamin, serta tradisi luhur bangsa indonesia.
“Bila di masa lalu jiwa santri selalu siap dan berani maju untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan indonesia. Maka santri hari ini tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan Indonesia,” tegasnya.
“Siaga raga berati tubuh badan tenaga dan buah karya santri didedikasikan hanya untuk indonesia. Oleh karena itu, santri tidak boleh lelah berusaha dan berkarya untuk indonesia.”
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV