Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pakai APBN, PKS: Pemerintah Tak Konsisten
Politik | 13 Oktober 2021, 12:21 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengkritik kebijakan pemerintah yang akan membiayai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menggunakan dana yang berasal dari APBN. Hal itu menunjukkan inkonsistensi pemerintah dalam melaksanakan kebijakan.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi melalui laman Sekretaris Kabinet pada 15 September 2015 pernah berjanji bahwa kereta cepat yang bekerjasama dengan China tersebut tidak akan menggunakan APBN.
Presiden Jokowi berjanji akan menyerahkan kepada BUMN agar dapat menggunakan skema business to business.
Baca Juga: Polemik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KSP Sebut Tak Ingin Ulangi Proyek Besar Jadi Mangkrak
Namun, janji tersebut seperti dibantah sendiri oleh Pemerintah dikarenakan Presiden Jokowi telah mengeluarkan Perpres No. 93 Tahun 2021 yang di dalamnya mengizinkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung untuk didanai APBN.
"Keputusan menggunakan dana APBN untuk membiayai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kembali menunjukkan inkonsistensi pemerintah yang berpeluang besar merusak kredibilitas proyek-proyek BUMN," kata Mardani kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).
Ia menyebut, seharusnya pemerintah dari awal tak sesumbar, proyek tersebut tidak akan menggunakan dana APBN.
"Tidak hati2 dalam pelaksanaan hingga merusak lingkungan, perencanaan yang kurang matang dan perhitungan biaya yang kurang komprehensif patut diduga menjadi penyebab pembengkakan biaya," ujarnya.
Menurut dia, jika tidak dipertimbangkan dengan benar, berpotensi menyebabkan kerugian jangka panjang. Proyek ini pun tak pernah luput dari masalah sejak diterapkan pada akhir 2015.
"Imbas dari studi kelayakan yang terburu-buru serta tidak memperhatikan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) secara menyeluruh," ujarnya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV