> >

Jenderal Besar Soedirman, Tokoh Perang Gerilya Berparu-paru Satu

Sosok | 5 Oktober 2021, 11:41 WIB
Patung Jenderal Besar Soedirman di Jakarta (Sumber: Gramedia.com)

"Panglima marah saat mengetahui pasukan Belanda menyerang kota. Belanda telah berkhianat," kata Ajudan II Jenderal Soedirman ini, saat ditemui di kediamannya, Padamara Purbalingga, Jumat 6 Oktober 2017 yang saat itu berusia 97 tahun.

Namun menurut Abu Arifin, Soedirman tak menggrubis nasihat dokter yang memintanya tenang agar kesehatannya terjaga.

Soedirman mengajak para pemimpin melakukan gerilya. Namun ditolak oleh Soekarno dan Hatta yang masih percaya jalur diplomasi. 

Soedirman pun memutuskan keluar dari Yogyakarta dan bergerilya bersama pasukannya meski dalam kondisi sakit parah, tepatnya pada 22 Desember 1948.

Padahal Soekarno memintanya untuk beristirahat. Namun Soedirman menolak, dengan sebuah pernyataan yang kemudian terkenal, "Yang sakit itu Soedirman, panglima besar tidak pernah sakit,” itulah potongan kalimat Soedirman menanggapi saran Bung Karno.

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 27 Juni: Diangkatnya Jenderal Soedirman jadi Panglima TNI

Semenjak itu, jalan gerilya ditempuh Soedirman selama 7 bulan sambil diangkut di atas tandu. Kisah perang gerilya ini yang paling heroik dalam perjalanan Soedirman dan pasukannya. Foto-foto pertempuran Indonesia di masa lalu senantiasa menampilkan gambaran ini. Begitu juga dengan sejumlah film, seperti "Janur Kuning" karya sutradara  Alam Rengga Surawidjaja atau "Jenderal Soedirman" karya Viva Westi.

Kisah gerilya Soedirman dan pasukannya, kurang lebih sejauh 100 kilometer, itu tidak sia-sia. Berbagai serangan berhasil dilancarkan. Dan puncaknya  adalah Serangan Umum 1 Maret 1949, yang berhasil merebut kembali Yogyakarta dari tangan Belanda. Keberhasilan serangan umum ini, menjadi pertanda kepada dunia bahwa Indonesia masih ada. 

Dan ketika Belanda menarik diri pada Juli 1949, Soedirman dipanggil ke Yogyakarta. Kesehatannya yang terus menurun mengharuskannya dirawat di rumah sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Soedirman wafat sebulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia 29 Januari 1950.   

Keberhasilan Soedirman dalam perang gerilya disebut memberi inspirasi kepada tokoh Vietnam Ho Chi Minh untuk menang saat perang melawan Vietnam Selatan dan Amerika Serikat.

Soedirman mendapatkan gelar jenderal besar anumerta dengan lima bintang pada 1997 bersama Presiden Soeharto dan Jenderal Abdul Haris Nasution.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU