> >

Dag-dig-dug, Nasib Azis Syamsudin di DPR dan Partai Golkar Ditentukan Siang Ini

Politik | 25 September 2021, 10:58 WIB
Ketua KPK, Firli Bahuri menggelar jumpa pers terkait penahanan Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin (memakai rompi) di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Sabtu (25/9/2021). Azis Syamsuddin ditetapkan tersangka dugaan kasus suap dana alokasi khusus (DAK) di Lampung Tengah. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nasib Azis Syamsuddin di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI serta Partai Golkar bakal ditentukan Sabtu siang nanti (25/9/2021).

Jika tak ada perubahan,Fraksi Partai Golkar di DPR RI akan menggelar jumpa pers terkait penetapan tersangka Azis Syamsuddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal dugaan kasus suap di Lampung Tengah.

Sebelumnya pada Sabtu pagi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memilih tak berkomentar lebih jauh terkait penahanan Azis Syamsuddin yang juga Wakil Ketua DPR RI itu.

Menurut dia, hal-hal mengenai kasus Azis akan dijelaskan oleh Sekretaris Fraksi Partai Golkar Adies Kadir di kantor Fraksi Golkar Kompleks Parlemen Senayan, siang nanti.

Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga sudah menugaskan fraksi di DPR untuk memberikan penjelasan terkait kasus yang menjerat Azis.

"Kami sudah menugaskan kepada saudara Adies sebagai Badan Hukum dan HAM (Bakumham)," kata Airlangga saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu pagi.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Enggan Berkomentar soal Azis Syamsuddin yang Ditahan KPK

Kata Airlangga, Golkar sedang mengkaji secara dalam soal kasus dugaan suap yang menjerat anggotanya. "Dan kami akan memberikan penjelasan. Silakan hadir di DPR jam 14.00," singkatnya.

"Nanti Pak Adies dan tim pada akhirnya akan menjelaskan," sambung Airlangga.

Diminta Mundur

Sementara itu, Pengawas Bakumham DPP Golkar, Muslim Jaya Butarbutar meminta Azis Syamsuddin untuk mengundurkan diri dari Wakil Ketua DPR RI.

"Kita minta beliau (Azis, red) mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua DPR. Namun, jika tidak mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua DPR, Golkar akan mengganti beliau sebagai Wakil Ketua DPR," kata kepada wartawan, Sabtu (25/9/2021).

Muslim mengatakan pengunduran diri itu harus dilakukan agar tak mengganggu kinerja DPR. Utamanya dalam bidang politik hukum dan keamanan (Polhukam).

Penulis : Hedi Basri Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU