Klarifikasi Data 2,8 Persen Sekolah Jadi Klaster Covid-19, Kemendikbudristek: Ada Mispersepsi
Peristiwa | 24 September 2021, 19:22 WIBMispersepsi lainnya yakni, data 2,8 persen yang masuk dalam database Kemendikbudristek bukanlah laporan akumulasi dari kurun waktu satu bulan terakhir.
Melainkan, kata Jumeri, akumulasi dari 14 bulan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Hal ini dapat diartikan bahwa data tersebut bukanlah data saat pelaksanaan PTM berlangsung.
"Itu bukan berdasarkan laporan satu bulan terakhir, tetapi 14 bulan terakhir sejak tahun lalu yaitu Juli 2020," kata Jumeri menegaskan.
Terakhir, Jumeri mengklarifikasi adanya isu yang beredar mengenai 15. 429 siswa dan 7.307 guru positif Covid-19.
Menurut pemaparannya, data yang berasal dari laporan yang disampaikan oleh 46.500 satuan pendidikan itu masih belum diverifikasi, sehingga masih ditemukan kesalahan dalam proses input data.
“Misalnya, ada yang menginput data yang dilaporkan oleh satuan pendidikan seperti laporan jumlah laporan guru yang positif itu melebihi jumlah guru yang ada di sekolah itu. Itu kan tidak mungkin,” tuturnya.
Sebab itu, Jumeri meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak khawatir terkait PTM terbatas yang tengah dilaksanakan saat ini.
"Kita tahu bahwa PJJ (pembelajaran jarak jauh) kita atau BRD (belajar dari rumah) kita tidak bisa ideal, banyak hambatan dalam PJJ kita. Sehingga ini ikhtiar kita dengan tetap membuka PTM dengan level Covid," ungkap dia.
Baca Juga: Ada Klaster Covid-19 di Sekolah, Nadiem: PTM Terbatas Harus Jalan
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV