> >

Kepala Densus 88 Antiteror: Pandemi Jadi Motivasi Kelompok Teror untuk Bergerak

Hukum | 31 Agustus 2021, 22:13 WIB
Petugas Densus 88 tengah berjaga di sekitar rumah terduga teroris di kawasan Perumahan Kunciran Indah, Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (16/05/2018). Sejumlah barang bukti dan tiga orang terduga teroris telah diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri. (Sumber: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah kelompok teroris di daerah membingkai pandemi Covid-19 sebagai persiapan untuk melakukan tindakan teror.

Hal ini diketahui setelah tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap lebih dari 50 anggota kelompok teroris dalam tiga minggu terakhir.

Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Pol. Martinus Hukom menjelaskan dari pemeriksaan anggota teroris yang ditangkap, diketahui isu pandemi menjadi salah satu pemicu motivasi kelompok teror untuk bergerak.

Baca Juga: Densus 88 Antiteror Kembali Tangkap 5 Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi

Menurut Martinus, kelompok teroris di daerah membuat isu pandemi Covid-19 sebagai sebuah nubuat akhir zaman, dan mengharuskan pengikutnya mempersiapkan diri untuk melakukan berbagai tindakan terkait terorisme.

Semisal persiapan membuat bom yang dilakukan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Brebes, Kendal, dan Ambon.

"Kemudian juga di Sulteng, itu semua adalah upaya mempersiapkan datangnya akhir zaman," ujarnya saat diskusi virtual, Selasa (31/8/2021), seperti dikutip dari Antara.

Tak hanya itu, ada juga kelompok yang mempersiapkan pasukan dengan membeli persenjataan seperti ditemukan di Jawa Timur.

Baca Juga: TNI AL Unjuk 11 Atraksi Melawan Pembajakan dan Terorisme di Laut

Menurut Martinus, kelompok teroris ini sengaja memanfaatkan fokus pemerintah yang saat ini sedang menangani pandemi untuk mempersiapkan aksi teror. 

Namun setelah operasi masif yang dilakukan Densus 88 Antiteror secara berkelanjutan, potensi teror tersebut dapat dicegah. Semisal, rencana aksi teror yang akan dilakukan di tengah momentum peringatan HUT ke-76 kemerdekaan RI.

"Saat ini Densus 88 Antiteror sudah menangkap kurang lebih 309 orang dan mungkin ada lagi penangkapan," ujar Martinus.

Martinus menambahkan, meskipun telah dilakukan penangkapan, kewaspadaan terhadap benih terorisme harus diantisipasi. 

Baca Juga: Sejarah Kebangkitan Taliban di Afghanistan dan Efeknya terhadap Kegiatan Terorisme di Indonesia

Terutama yang berkembang melalui media sosial dengan membawa isu pertentangan ideologi.

"Media sosial untuk memengaruhi dan propaganda, isu yang mereka selalu angkat dan dipertentangkan adalah Pancasila dan ideologi yang oleh kelompok teror diyakini lebih benar," ujarnya.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU