Kekerasan pada Diplomat Nigeria, Kemenkumham: Justru Dia yang Pukul Petugas sampai Berdarah
Peristiwa | 10 Agustus 2021, 20:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun memberi penjelasan soal video viral yang menampilkan petugas Imigrasi menahan seorang diplomat asal Nigeria.
Video beredar menunjukkan sejumlah aparat menahan seorang laki-laki dengan menekannya ke kursi mobil.
Laki-laki itu terlihat berteriak kesakitan saat ditahan.
Keterangan dalam video tersebut menyebut laki-laki itu adalah Konselor Senior Kedutaan Besar Nigeria untuk Indonesia bernama Ibrahim Babani.
Dalam keterangan tertulisnya, Chuldun menuturkan, kejadian itu berlangsung pada Sabtu (7/8/2021) pekan lalu di Jakarta Selatan dan melibatkan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan.
Baca Juga: Nigeria Kecam Kekerasan Aparat Imigrasi Indonesia Saat Penahanan Diplomat Mereka
Kejadian itu berawal dari informasi yang diterima petugas mengenai sekelompok warga negara asing yang diduga izin tinggalnya telah habis.
Para WNA itu menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan.
Petugas lalu mendatangi lokasi hotel itu karena menduga para WNA itu berencana mengadakan pesta di hotel tersebut pada Sabtu sore.
Pihak hotel memberi tahu bahwa para WNA itu telah check out dan pindah ke sebuah apartemen di Jakarta Selatan.
Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.
"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi," beber Ibnu.
Menurut Chuldun, Konselor Senior Nigeria itu memukul petugas saat hendak ditahan di kantor Imigrasi.
“Dalam perjalanan menuju kantor itulah yang bersangkutan melakukan pemukulan terhadap petugas kami sehingga harus dipegangi. Dia terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor imigrasi juga masih berteriak,” tutur Chuldun.
"Akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas kami mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri dan ini bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami,” imbuhnya.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV