Dalih Pimpinan KPK Soal Nama Harun Masiku Tak Masuk Situs Resmi Interpol
Hukum | 9 Agustus 2021, 09:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menyampaikan, alasan tidak tercantumnya identitas Harun Masiku dalam situs resmi National Central Bureau (NCB) Interpol setelah diterbitkannya red notice.
Fikri megatakan bahwa KPK telah berkoordinasi dan bertanya kepada NCB Interpol terkait tidak tercantumnya identitas buron lembaga antirasuah tersebut. Dalihnya, pencantuman identitas buron merupakan permintaan dari suatu negara.
"Jadi, kalau ada permintaan dari negara lain memang dicantumkan di dalam Interpol NCB Indonesia. Kalau dari permintaan dalam negeri Indonesia sendiri, itu tidak dicantumkan tetapi bisa diakses oleh seluruh anggota Interpol terkait itu," kata Ali dalam konferensi pers, Minggu (8/8/2021).
Baca Juga: Ternyata Nama Buronan Harun Masiku Tak Ditemukan di Situs Interpol, Ini Penjelasan KPK
Berdasarkan penelusuran situs https://www.interpol.int/en hanya terdapat lima orang buron yang berasal dari Indonesia.
Nama Harun Masiku tidak termasuk di sana.
Adapun lima orang buron asal Indonesia di situs Interpol: Richard Jude Daschbach (84 tahun) Udin Jawi (54 tahun), dan Sofyan Iskandar Nugroho (53 tahun). Kemudian, Djatmiko Febri Irwansyah (39 tahun) serta Abdul Gani (49 tahun).
Harun merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap terkait penetapan anggota DPR RI terpilih tahun 2019-2024.
Dalam keterangan sama, Ali memastikan bahwa meskipun nama eks Politisi PDI Perjuangan itu tidak dipublikasikan, upaya pencariannya terhadap Harun tidak akan berkurang.
Sebab, kata dia, semua anggota Interpol tetap dapat mengakses datanya melalui sistem jaringan Interpol internasional.
"Perlu kami sampaikan, walaupun kemudian tidak dipublikasikan data red notice tadi, tetap dapat diakses oleh anggota Interpol maupun penegak hukum melalui sistem jaringan Interpol," kata Ali.
Jadi, lanjut Ali, tidak terpublikasinya nama Harun Masiku dalam website tentu tidak mengurangi upaya pencarian.
"Karena negara-negara lain masih bisa mengaksesnya," ujar dia.
Sebelumnya, pimpinan KPK Firli Bahru juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengaku negera tetagga sudah memberikan respons terkait upaya pencarian tersangka Harun Masiku.
Meski saat itu Firli tidak menyebut negera tetangga yang mana. "Saya tidak menyebutkan negara tetangganya negara mana, tapi sudah respons itu," tutur Firli dalam konferensi pers, Senin (2/8/2021). Dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: MAKI Pesimis Harun Masiku Tertangkap: Pengumuman KPK Interpol Terbitkan Red Notice Cuma Lip Service
Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/kompas.com