Peneliti Sebut Ada Varian Baru Asli Indonesia, Sempat Mendominasi Kasus Covid-19
Update corona | 17 Juli 2021, 21:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Tim Pengurutan Genom Menyeluruh (Whole Genom Sequencing/WGS) SARS-CoV-2 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra menyebut, ada varian baru Covid-19 asli Indonesia yang lebih menular.
Varian Corona baru yang muncul di Indonesia itu bernama varian B.1.466.2.
Sugiyono menjelaskan, varian lokal ini sudah muncul sebelum varian Delta mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Kini Jadi Varian Dominan di Dunia
Menurut Sugiyono, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, varian Indonesia ini memiliki tingkat penularan yang tinggi dan dapat mengurangi efektivitas vaksin serta terapi obat.
"Akan tetapi, bukti ilmiah terkait efek secara epidemiologi atau bukti ilmiah yang menunjukkan langsung efek dari mutasi yang terjadi belum ada," ujar Sugiyono.
Melansir WHO.int, varian B.1.466.2 muncul pertama kali pada November 2020.
Namun, WHO mencatat keberadaan varian ini pada 28 April 2021.
Data Regeneron menunjukkan, varian lokal ini sempat mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia sejak akhir Januari 2021.
Jumlah kasus akibat varian B.1.466.2 ini mencapai puncaknya pada pertengahan Maret 2021. Saat itu, varian B.1.466.2 menyebabkan 60% kasus Covid-19.
Baca Juga: Pakar Wabah Beberkan Strategi Hadapi Varian Delta dan Waktu PPKM Darurat Selesai
Setelah itu, jumlahnya sempat menurun hingga bertambah lagi pada pertengahan Mei 2021 dengan menyumbang 51% kasus Covid-19.
Belakangan, kasus varian B.1.466.2 kalah jauh dari varian Delta. Selama satu bulan penuh varian Delta menyumbang 84% hingga 95% kasus Covid-19.
"Varian lokal kasusnya tidak banyak dan sampai saat ini varian Delta lebih berbahaya," tambah Sugiyono.
Sejak pandemi mulai melanda, para peneliti di seluruh dunia telah menemukan lebih dari 10 varian Covid-19.
Namun, varian yang menjadi perhatian adalah varian Delta, Alpha, Gama, dan Lambda.
"Walaupun dunia saat ini telah dihebohkan oleh varian baru Covid-19, yaitu varian Gama dan Lambda. Dua varian ini belum kami temukan di Indonesia sesuai data dari GISAID," ujar Sugiyono.
Baca Juga: Berturut-turut Kasus Harian Positif Covid-19 di Indonesia Pecahkan Rekor Dunia
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Antara