> >

PPKM Darurat Kurangi Mobilitas Warga di Jawa-Bali, tapi Pantura Malah Meningkat

Peristiwa | 13 Juli 2021, 23:30 WIB
Ilustrasi penyekatan di jalur Pantura, Rembang, Jawa Tengah. Mobilitas masyarakat di wilayah Pantura, Jawa Barat dan Jawa Tengah meningkat pada 11 Juli-12 Juli 2021. (Sumber: DOK. POLDA JATIM via Kompas.com)

Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan RS Darurat Covid-19 di Setiap Kelurahan

Di sisi lain, pemerintah berencana menambah tenaga kesehatan, baik perawat maupun dokter, untuk menghadapi skenario terburuk pandemi.

Luhut menyebut akan mendorong dokter dan perawat yang baru lulus agar segera dapat membantu penanganan Covid-19.

Untuk menarik minat relawan dokter dan perawat baru, Luhut mengatakan, perlu penyediaan fasilitas istirahat yang layak, BPJS kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, dan alokasi biaya komunikasi.

"Kita akan tambah perawat dan dokter yang baru lulus dan akan di-training terlebih dahulu selama tiga hari," kata Luhut.

Selain itu, pemerintah juga memantau kesiapan peningkatan kapasitas rumah sakit untuk menghadapi kenaikan kasus Covid-19.

Pemerintah, kata Luhut, sedang mengupayakan penambahan rumah sakit lapangan dan rumah sakit darurat.

Baca Juga: PPKM Darurat, Pintu Tol Trans-Jawa Ditutup 16-22 Juli

"Saya minta bantuan dari TNI, BNPB, dan Kemenkes untuk terus mencari tempat yang akan dijadikan rumah sakit lapangan dan darurat. Demi membantu pasien yang masih mengantre," ujar Luhut.

Luhut mendorong pula rumah sakit untuk mengubah tempat tidur menjadi tempat perawatan intensif dan ICU.

Ia menargetkan, konversi tempat tidur di seluruh Jawa-Bali akan mencapai 40 persen hingga 50 persen, kecuali di DKI Jakarta, di mana kapasitas rumah sakit sudah tidak mencukupi.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU