> >

Saran Ahli Patologi untuk Pasien Covid-19 yang Mesti Isolasi Mandiri karena Tak Dapat Ditampung RS

Kesehatan | 24 Juni 2021, 12:31 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri. (Sumber: Shutterstock)

Selain itu, anggota keluarga yang lain pun baru bisa memakai kamar mandi setelah satu jam penyemprotan.

Tonang juga menyarankan, ruang isolasi mandiri di rumah untuk sering dibuka pintu dan jendelanya supaya kelancaran sirkulasi udara terjaga.

"Sering-sering buka pintu dan jendela, arahkan kipas angin ke luar agar mendorong udara dari dalam, berganti udara dari luar," jelas Tonang.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19, Jakarta Tambah Lokasi isolasi Mandiri, Berikut Rinciannya

"Prinsipnya harus terpisah. Itu tegas. Tidak ada tawar menawar. Caranya? Ya apa pun caranya, yang penting prinsip itu terpenuhi," tegasnya.

Meski isolasi mandiri dapat menjadi solusi saat BOR sedang menipis, pasien Covid-19 harus segera dibawa ke rumah sakit rujukan jika kondisi mulai memburuk.

Tanda-tanda konsidi pasien Covid-19 mulai memburuk yaitu demam tinggi, sesak napas, mual, diare berat, muntah, dan penurunan kesadaran.

Tak jarang pasien juga mengalami disorientasi atau ketidaksanggupan untuk menangkap sinyal waktu, tempat, dan orang sekitar.

"Itu yang tanpa alat cek. Kalau ada alat cek, dilihat dari saturasi oksigennya yang menurun," imbuh Tonang, seraya menyebutkan batas saturasi oksigen adalah minimal 94 persen.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU