> >

Kapolda Fadi Imran Bentuk Tim buat Berantas Pungli dan Premanisme di Kawasan Tanjung Priok

Hukum | 11 Juni 2021, 18:21 WIB
Polres jakarta utara rilis(11/06) mengenai penangkapan 49 pelaku pungutan liar di pelabuhan tanjung priok. Pungutan yang ditarik kisaran 2000 rupiah sampai 20000 rupiah per pos penjagaan. (Sumber: ANGGI / KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran telah memerintahkan untuk membuat tim guna membongkar praktik pungli dan premanisme di depo kontainer, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan tim ini nantinya akan menyisir dari hulu ke hilir praktik pungli dan premanisme yang meresahkan masyarakat dan sopir kontainer di kawasan Tanjung Priok.

Menurut Yusri, 49 pelaku pungli dan premanisme ini baru sebatas permukaan. Pihaknya mengindikasi ada pihak lain yang ikut terlibat dalam praktik pungli di kawasan bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok.

Baca Juga: Dalam Sehari, Preman Pelaku Pungli di Tanjung Priok Bisa Raup Uang Rp 6,5 Juta

Terlebih 49 pelaku yang ditangkap jajaran Polres Jakarta Utara ini rata-rata karyawan dari depo kontainer.

“Layer-layernya ini akan kita ungkap semuanya. Kalau ada yang memimpin dan memerintahkan kami akan tindak tegas,” ujarnya saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (11/6/2021).

Yusri menambahkan tim dari Polda Metro Jaya ini akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk menelusuri permasalahan di lapangan yang membuat praktik pungli merajalela.

Salah satunya saat buka tutup pos yang membutuhkan waktu satu setengah menit untuk satu kendaraan. Hal ini berujung penumpukan truk kontainer. Padahal portal buka tutup pos sudah menggunakan barcode.

Baca Juga: Ini Modus 49 Pelaku Pungli dan Premanisme di Depo Kontainer Kawasan Tanjung Priok

“Ada indikasi di sana sudah mulai bermain (pungli) walaupun sudah menggunakan barcode. Ada petugas disitu kalau tidak dibayar tidak berjalan,” ujar Yusri.

Lebih lanjut, Yusri menjelaskan selain menyisir pihak yang terlibat praktik pungli, Kapolda Metro Jaya juga memerintahkan untuk melakukan pengawasan ketat agar para sopir tidak lagi mendapat tekanan premanisme dan pungli.

Menurut Yusri Kapolda Irjen Pol Fadil Imran telah menginstruksikan tidak ada lagi uang yang harus dikeluarkan para sopir truk kontainer di kawasan Tanjung Priok.

Baca Juga: Jokowi Tiba-tiba Telepon Kapolri, Minta Preman di Tanjung Priok Ditindak

“Kami akan kejar sampai manapun,” ujar Yusri.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU