> >

Sri Mulyani: Libur Sekolah Dapat Memicu Kenaikan Kasus Covid-19 dan Berdampak pada APBN

Sosial | 31 Mei 2021, 17:21 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (24/05/2021) (Sumber: YouTube Komisi XI DPR RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ancaman lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia belum selesai. 

Libur Idul Fitri mungkin telah usai, tetapi, libur anak sekolah yang akan datang disebut berpotensi memicu kenaikan kasus Covid-19.

"Kita sudah selesai Idul Fitri, dampaknya baru terasa sekarang. Sebentar lagi masuk liburan anak-anak sekolah. Ini juga akan menimbulkan dinamika lainnya," kata Sri Mulyani dalam Rapat Banggar, Senin (31/5/2021).

Berdasarkan keterangan Sri Mulyani, libur Lebaran sendiri sudah memicu kenaikan kasus Covid-19. Tercatat hingga 28 Mei 2021, total kasus Covid-19 di RI mencapai 1,8 juta.

Tingkat kesembuhan mencapai 94 persen, tingkat meninggal 2,8 persen, dan kasus aktif saat ini 98.704 kasus. 

Jumlah keterisian tempat tidur di Wisma Atlet Kemayoran pun sudah melonjak dari 15 persen hingga mendekati 30 persen, dua kali lipat dalam empat hari terakhir. 

Sri Mulyani mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi ini. Ia pun mengingatkan agar masyarakat tidak melonggarkan penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Baca Juga: Sektor Pertanian Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi, Sri Mulyani: Tetap Positif di Tengah Pendemi

"Ini adalah dinamika yang terus-menerus harus kita lihat dan waspadai karena selalu terjadi korelasi negatif. Begitu Covid-19 naik, maka mobilitas langsung menurun, itu dampaknya kepada konsumsi," beber Sri Mulyani.

Akibatnya, konsumsi masyarakat dapat kembali menurun dan beban APBN sebagai instrumen utama yang menjalankan countercyclical jadi lebih berat.

Penulis : Hasya Nindita Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU