Pakar Imunisasi Sebut Vaksin AstraZeneca Terbukti Aman dan Banyak Digunkan di Negara Lain
Update corona | 19 Mei 2021, 04:45 WIBSementara, hasil penelitian di Inggris menunjukkan bahwa 21 hari pasca penyuntikan dosis tunggal vaksin AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech, terjadi penurunan angka infeksi Covid-19 sampai 65 persen.
Ini termasuk penurunan infeksi dengan gejala sampai 74 persen dan penurunan infeksi tanpa gejala yang dilaporkan sampai 57 persen.
Baca Juga: Mengenal Gejala dan Efek Samping dari Vaksin AstraZeneca
Terkait dengan pelaporan kasus pembekuan darah pascavaksinasi AstraZeneca, hal itu tidak ditemukan.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan di beberapa negara Eropa telah terkonfirmasi bahwa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya pembekuan darah yang disebabkan oleh vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Kendati demikian, lanjut Nadia, dalam kampanye vaksinasi, merupakan hal yang wajar bagi negara untuk melakukan identifikasi potensi efek simpang setelah imunisasi.
Namun, tidak selalu kejadian tersebut terkait dengan vaksinasi itu sendiri, perlu pwnyekidikan lebih jauh untuk memastikan bahwa setiap masalah keamanan ditangani dengan cepat.
Tentunya, kata Nadia, pemberian vaksin didasarkan pada analisis risiko versus manfaat.
“Kita harus mengetahui riwayat penyakit seseorang sebelum memutuskan apakah KIPI terkait dengan vaksinasi. Itulah yang saat ini sedang dikaji oleh Komnas KIPI,” ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Perdana Vaksin Gotong Royong di Jababeka
Untuk saat ini, dalam kondisi mendesak, pemerintah berikhtiar untuk segera mungkin mewujudkan kekebalan kelompok (herd imunity) dan mengingat keterbatasan vaksin yang ada. Nadia berharap masyarakat tidak ragu mengikuti program vaksinasi.
Penulis : Hedi Basri Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV