Ini Jadwal dan Harga 3 Jenis Vaksin untuk Program Vaksinasi Gotong Royong
Update corona | 11 Mei 2021, 16:03 WIBMeski begitu, jumlah persediaan ini akan bertambah karena pemerintah mengantongi kesepakatan kerja sama pengadaan vaksin Sinopham hingga 7,5 juta dosis.
2. CanSino Biologics
Vaksin Covid-19 buatan CanSino Biologics adalah vaksin vektor berbasis adenovirus tipe 5.
Vaksin ini bekerja menggunakan modifikasi virus lain yang tak berbahaya untuk membawa spike protein Covid-19.
Saat tubuh mengenali spike protein Covid-19, sistem kekebalan tubuh akan menciptakan perlindungan pada virus Corona itu.
Mengutip Bloomberg, vaksin CanSino memiliki kemampuan melawan Corona sampai 65,7% dan dapat mencegah gejala berat penyakit Covid-19 hingga 90,98%.
Vaksinasi dengan produk CanSino ini hanya membutuhkan satu kali penyuntikan.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebut, Indonesia belum menerima persedian vaksin CanSino. Namun, pemerintah Indonesia mengantongi kesepakatan pengadaan 5 juta dosis vaksin CanSino.
Baca Juga: Anies Tanggapi Warga yang Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca: Ini Perlu Jadi Perhatian Amat Serius
3. Sputnik V
Vaksin Covid-19 asal Rusia bernama Sputnik V mencatatkan tingkat efikasi 92 persen, tepatnya 91,6 %.
Dengan temuan itu, ilmuwan menyatakan vaksin ini aman dan bisa mencegah infeksi Covid-19 gejala berat dan mematikan.
Vaksin Sputnik bekerja menggunakan virus tipe dingin, yang direkayasa agar tidak berbahaya, sebagai pembawa pecahan kecil virus Corona ke dalam tubuh.
Dengan itu, tubuh dapat mengenali kode genetik Covid-19 secara aman. Tubuh pun dapat ancaman dan belajar melawan virus Covid-19, tanpa berisiko jatuh sakit.
Tidak seperti vaksin serupa lainnya, suntikan Sputnik menggunakan dua versi vaksin yang sedikit berbeda untuk dosis pertama dan kedua. Dua dosis vaksin ini disuntik dengan jarak waktu 21 hari.
Efek samping dari vaksin Sputnik biasanya ringan, seperti nyeri di lengan, kelelahan dan sedikit kenaikan suhu tubuh.
Baca Juga: Anggota DPR Soal Pemuda Meninggal Usai Suntik Vaksin AstraZeneca: Kalau Bermasalah "Hold" Dulu
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pemerintah Indonesia akan mendatangkan 20 juta dosis vaksin Sputnik.
"Akan dimulai pengiriman secepatnya setelah emergency use authorization (EUA) vaksin Sputnik V dari Badan POM keluar," kata Honesti.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV