KSAD: Cukup Sering Anggota TNI Membelot dari Kesatuan, Setiap Tahun Banyak
Kriminal | 20 April 2021, 15:37 WIBIa menyebut, tak cuma para pembelot yang mesti menanggung perbuatannya. Atasan langsung anggota TNI itu pun mesti bertanggung jawab.
“Kita juga briefing para komandan satuan dan ini termasuk penilaian. Ini yang kami lakukan. Kita tidak hanya lihat individu yang melakukan tindak pidana, tetapi bagaimana leadership atau kepemimpinan di atasnya,” kata Andika.
Sebelumnya, seorang prajurit TNI bernama Pratu Lucky Y Matuan atau Lukius bergabung dengan kelompok separatis bersenjata di Intan Jaya, Papua.
Pratu Lukius merupakan personel Raider 400 yang berada di bawah komando Kodam IV/Diponegoro.
Baca Juga: Puncak Kubah Berbentuk Buah Nanas, Masjid Kanas di Banjarmasin Sarat Filosofi Pembersihan Hati
Andika menyatakan, Pratu Lukius kabur dengan membawa dua magasin berisi 70 butir peluru kaliber 5,56 milimeter.
“Senjatanya ditinggal semua, perlengkapan ditinggal kecuali ada yang dibawa, yang dibawa ada dua magasen. Magasen itu tempatnya, rumahnya peluru yang dimasukkan ke dalam senjata. Senjatanya dia tinggal, tetapi dua magasin dengan isi 70 butir amunisi 5,56 mm itu yang dibawa," ungkap Andika.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV