Minta Kepala Daerah Jangan Puas Hanya Baca Laporan, Presiden Jokowi: Lihat di Lapangan
Berita utama | 15 April 2021, 08:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan, jabatan yang diemban para kepala daerah adalah kehormatan sekaligus sebuah tanggung jawab yang besar dan berat.
Untuk itu, Presiden Jokowi menyarankan para kepala daerah tidak hanya mengikuti prosedur yang ada.
“Harus goal oriented, harus result oriented. Orientasinya adalah hasil. Harus berani berinovasi, bukan sekadar mengikuti rutinitas, hati-hati ini,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah Tahun 2021 yang berlangsung, Rabu (14/4/2021).
Presiden Jokowi menuturkan, pemimpin terpilih harus bekerja dengan kecepatan tinggi. Oleh sebab itu dalam bekerja, Presiden Jokowi mengatakan kepala daerah tidak boleh puas hanya dengan membaca laporan saja.
Baca Juga: PKB Dapat Bocoran, Ada 3 Menteri yang akan Diganti Presiden Jokowi
“Cek di lapangan, lihat di lapangan, kontrol di lapangan. Inovasi, kecepatan, ketepatan kebijakan sangat dibutuhkan sekarang ini,” ujarnya.
“Bapak, ibu, dan saudara sekalian harus membuat kebijakan yang fokus dengan skala prioritas yang jelas sehingga nanti alokasi anggarannya juga lebih fokus dan lebih terkonsentrasi,” tambahnya.
Dalam kritiknya, Presiden mengatakan ada satu provinsi yang mata anggaran kegiatannya sampai 40.000. Menurutnya, semakin sedikit kegiatan secara manajemen akan semakin mudah mengontrol, mengeceknya, dan hasilnya akan kelihatan.
Baca Juga: Hasto Sebut Jokowi Bangun Tradisi Komunikasi dengan Pimpinan Parpol Sebelum Reshuffle
“Oleh sebab itu saya titip buat satu, dua, atau tiga saja kegiatan besar yang anggarannya dikonsentrasikan ke sana. Sehinga hasilnya bisa dilihat, dirasakan, dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Presiden mencontohkan, ada anggaran di sebuah kabupaten Rp2 triliun. Dia meminta agar hati-hati, karena ada yang namanya belanja aparatur, belanja pembangunan, belanja modal.
"Dilihat gedean yang mana. Usahakan agar belanja pembangunan, belanja modal itu lebih besar dari belanja aparatur. Kalau sudah ketemu belanja pembangunan belanja modal, jangan sampai yang namanya anggaran itu dibagi rata ke masing-masing unit atau dinas. Hati-hati,” lanjutnya.
Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Menguat, Hidayat Nur Wahid Ingatkan Jokowi: Harus Cermat Pilih Menteri Baru
Presiden Jokowi menegaskan kepada para kepala daerah untuk mempunyai skala prioritas dalam mengemban jabatan. Setidaknya, sambung Presiden Jokowi, kepala daerah mempunyai maksimal 3 skala prioritas.
Misalnya, konsentrasi melakukan pembangunan jalan, pasar, dan sekolah yang ada di seluruh Kabupaten. Dengan skala prioritas ini, kata Presiden Jokowi, konsentrasikan anggaran ke sana 60 persen, sisanya baru diberikan ke unit-unit yang lain.
"Sehingga kelihatan mana yang prioritas, mana yang menjadi unggulan, jangan sampai sekali lagi, yang namanya anggaranya itu di ecer-ecer di setiap dinas, di setiap unit," ujarnya.
Sehingga setiap tahun itu anggaran ya terbelanjakan tetapi tidak ada baunya sama sekali, tidak dirasakan kemanfaatannya oleh rakyat," tambah Jokowi.
Baca Juga: Ali Ngabalin Ungkap 3 Faktor yang Buat Presiden Jokowi Segera Reshuffle Kabinet
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV