Menkes Sebut 12,7 Juta Rakyat Indonesia Sudah Divaksinasi
Kesehatan | 5 April 2021, 16:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hingga hari ini sudah 12,7 juta orang yang divaksinasi Covid-19.
“Karena kemarin kita sudah bisa mencapai 12,7 juta vaksinasi, dibandingkan minggu lalu yang menembus 10 juta,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/4/2021).
“Jadi dalam satu minggu kita sudah bisa menambah 2,5 juta vaksinasi per minggu,” tambah Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Baca Juga: Laksanakan Program Vaksinasi Covid-19, PHRI: Hotel dan Restoran Paling Terdampak
Capaian 12,7 juta masyarakat yang divaksinasi, sambung Budi, menempatkan Indonesia berada di posisi ke delapan dunia.
“Kalau kita keluarkan negara-negara yang memproduksi vaksin sendiri sehingga tidak masalah dari supply vaksinnya, kita nomor 4 di dunia. Ya ini bagus untuk menjawab skeptis-skeptisnya banyak majalah-majalah internasional terhadap Indonesia,” ujarnya.
Menkes lebih lanjut menyampaikan perkembangan di dunia terkait produksi dan embargo dari vaksin.
Baca Juga: Dapat Rekomendasi MUI, Kemenkes Pastikan Vaksinasi Covid-19 Tetap Berjalan Ketika Puasa
Menkes menuturkan banyak negara-negara Eropa dan beberapa negara di Asia seperti India, Filipina, Papua Nugini termasuk negara di Amerika Selatan seperti Brasil mengalami lonjakan ketiga dari kasus aktif Covid-19.
“Akibatnya negara-negara yang memproduksi vaksin di lokasi-lokasi tersebut, yang terjadi lonjakan ketiga, mengarahkan vaksinnya tidak boleh keluar, hanya boleh dipakai di negara masing-masing,” katanya.
“Sehingga akibatnya mempengaruhi ratusan negara di dunia termasuk di Indonesia,” lanjutnya.
Baca Juga: Sempat Disuntik Vaksin AstraZeneca, Jenazah Komandan Brimob yang Meninggal Ternyata Positif Covid-19
Menkes menyampaikan, semestinya vaksin untuk bulan Maret dan April yang tiba di Indonesia mencapai 30 juta dosis. Tapi akibat gelombang ketiga yang terjadi di negara yang memproduksi vaksin, Indonesia hanya mendapatkan 20 juta vaksin.
“Atau dua pertiganya, sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya, karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya,” tambahnya.
Baca Juga: Komandan Brimob Meninggal Dunia, Sempat Meriang dan Sesak Nafas Pasca Suntik Vaksin AstraZeneca
Menkes mengungkapkan, saat ini pemerintah terus melakukan negosiasi dengan produsen-produsen vaksin. Dengan harapan perolehan vaksin untuk Indonesia di bulan Mei bisa kembali normal.
“Sehingga kita bisa melakukan vaksinasi dengan rate seperti sebelumnya yang terus meningkat,” ucapnya.
Menkes lebih lanjut mengatakan terkait dengan keterbatasan dari suplai vaksin, prioritas akan diperjelas berdasarkan risiko terpapar. Sesuai data, kata Menkes, lansia adalah orang-orang yang paling rentan dan rawan terkena Covid-19 dan wafat.
Baca Juga: Bayi dengan Antibodi Covid-19 Lahir di Spanyol, Ibunya Divaksin di Trimester Tiga Kehamilan
“Oleh karena itu dengan adanya keterbatasan vaksin di bulan April ini, kita arahkan disuntikkan terutama untuk para lansia dulu, sebagian besar lansia. Kalau ada jatah sisanya kita suntikkan ke guru,” jelasnya.
“Karena memang rencananya semua guru akan divaksinasi sampai Juni supaya Juli kita mulai bertahap bisa kita buka (sekolah -red),” tambahnya.
Baca Juga: 15 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Johnson&Johnson Rusak Akibat Kesalahan Pabrik
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV