Agung Firman Sampurna, Tugas Berat Ketua PBSI juga Pemeriksa Keuangan Negara
Sosok | 19 Maret 2021, 05:35 WIBBaca Juga: PBSI: Yang Kami Rasakan Seolah-olah Seperti Pasien Suspect Covid-19
Setidaknya, bila urusan di All England dan Olimpiade kelar, maka kepengurusan Agung akan mendapatkan simpatik luas masyarakat.
Apalagi putera politikus Golkar Kahar Muzakir ini pernah sesumbar bertekad mengawinkan Piala Thomas dan Uber seperti pada 1994 dan 1996 silam. "Kami punya ambisi besar di PBSI. Kami di sini meliputi pengurus kota, provinsi, klub, pemain, pelatih dan yang lainnya. Kami di PBSI ingin Indonesia mendapatkan supremasi di dalam olahraga bulutangkis," katanya.
"Kami ingin prestasi puncak yang sempat dimiliki pada 1994 dan 1996 kembali diraih. Mudah-mudahan kalau kita semua bekerja keras itu semua bisa kembali diraih," janjinya.
Begitu pula dalam posisinya sebagai Ketua BPK yang tak kalah menguras tenaga dan pikiran. Menurut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) tugas berat pertama yang harus dihadapi oleh kelima anggota BPK terpilih yakni terkait citra lembaga tersebut.
Baca Juga: Terkait Kasus Suap Proyek SPAM di Kementerian PUPR, Ketua BPK Diperiksa Penyidik KPK
Misalnya, salah satu mantan anggota BPK periode 2014-2019 Rizal Djalil ditetapkan sebagai tersangka terkait suap dalam kasus SPAM oleh KPK. Penetapan tersangka itu bersamaan dengan momen pemilihan anggota baru BPK periode 2019-2024 di Gedung DPR. Rizal Djalil
Tugas berat yang kedua adalah konflik kepentingan. Seperti diketahui, 4 dari 5 anggota BPK 2019-2024 berasal dari partai politik. BPK diyakini akan sulit lepas dari potensi konflik kepentingan dalam bekerja.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV