Pengembang Rumah Wajib Kembalikan Uang Konsumen Bila Pembangunan Mangkrak
Hukum | 16 Maret 2021, 21:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengembang rumah wajib mengembalikan uang calon konsumen, bila tidak mampu memenuhi kewajibannya. Salah satu kewajiban itu terkait jadwal pelaksanaan pembangunan rumah yang mangkrak atau tidak sesuai spesifikasi dalam pernjanjian.
Hal ini diungkapkan Head of Real Estate Practice Assegaf Hamzah & Partners (AHP) Yogi Sudrajat Marsono dalam webinar "Sosialisasi Peraturan Pelaksana Undang-Undang Cipta Kerja", Selasa (16/3/2021).
"Apabila pemasaran jual beli itu dibatalkan oleh karena ketidakmampuan pengembang memenuhi kewajiban atau wanprestasi, maka uang yang dibayarkan calon pembeli harus sepenuhnya dikembalikan," kata Yogi, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Ketua DPRD DKI Minta Pihak yang Seret Namanya dalam Korupsi Rumah DP 0 Persen Minta Maaf
Pengembang wajib memberikan informasi jadwal pelaksanaan pembangunan dan jadwal penandatanganan perjanjian pengikatan jual beli (PPJB), jadwal penandatanganan akta jual beli (AJB) dan serah terima rumah tapak atau rumah susun (rusun) atau apartemen.
Uang pembayaran dari konsumen harus kembali maksimal 30 hari sejak pembatalan pembangunan rumah.
Bila tak bisa mengembalikan uang pembayaran konsumen, pengembang akan terkena denda setara 1/1000 uang pembayaran. Denda ini akan terus bertambah tiap hari sesuai persentase itu.
Namun, jika pembatalan pembelian rumah akibat kesalahan konsumen, pengembang tak perlu mengembalikan seluruh uang pembayaran. Pengembang malah berhak memotong 20 persen dari total pembayaran.
Baca Juga: Polisi Panggil Ruli, Buntut Bangun Dinding Beton Disertai Ancaman untuk Tutup Rumah Warga di Ciledug
"Jumlah itu (pembatalan) tidak termasuk pajak," lanjut Yogi.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV