> >

WHO Masih Selidiki Kasus Pembekuan Darah Efek Vaksin AstraZeneca

Kesehatan | 16 Maret 2021, 18:55 WIB
Seorang tenaga kesehatan menyuntikkan satu dosis vaksin COVID-19 Sinopharm China kepada seorang penerima di Rommani, Maroko, pada 3 Maret 2021. (Sumber: Xinhua/Chadi)

Dr Mariangela Simao, asisten direktur jenderal WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan, memperkirakan bahwa WHO kemungkinan sudah memiliki pernyataan resmi minggu ini, saat penyelidikan sudah selesai.

"WHO memiliki kewajiban untuk terus melanjutkan imunisasi sampai kami menemukan hubungan sebab akibat yang jelas,” katanya.

Dr. Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, mengatakan masih belum jelas apakah vaksin tersebut benar-benar menyebabkan penggumpalan darah.

Baca Juga: Thailand Putuskan Vaksin AstraZeneca Aman, Perdana Menteri Prayut dan Pejabat Jalani Vaksinasi

Seorang juru bicara AstraZeneca mencatat bahwa jumlah yang diamati dari kejadian ini secara signifikan lebih rendah pada mereka yang divaksinasi dari pada yang diharapkan di antara populasi umum.

“Efek samping yang dilaporkan setelah vaksinasi harus dilihat dalam konteks kejadian yang terjadi secara alami dalam populasi,” kata Swaminathan.

“Hanya karena dilaporkan setelah vaksinasi, bukan berarti itu karena vaksinasi. Itu bisa sama sekali tidak berhubungan," sambungnya.

Regulator obat Eropa, European Medicines Agency (EMA), telah menekankan bahwa tidak ada indikasi vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah.

EMA masih yakin bahwa vaksin AstraZeneca memiliki manfaat yang lebih besar daripada risikonya.

“Laporan pembekuan darah yang diterima sejauh ini tidak lebih besar dari jumlah orang yang divaksinasi,” kata Dr. Phil Bryan, kepala keamanan vaksin di Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris.

“Keamanan masyarakat akan selalu diutamakan. Kami sedang meninjau masalah ini dengan cermat tetapi bukti yang tersedia tidak mengkonfirmasi bahwa vaksin adalah penyebabnya. Orang harus tetap pergi dan mendapatkan vaksin COVID-19 ketika diminta, ”tambahnya.

Penulis : Fadhilah Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU