Reaksi Jokowi Saat Tahu Moeldoko Kudeta AHY di Demokrat, Mahfud MD: Kaget, Tapi Happy-Happy Saja Tuh
Politik | 11 Maret 2021, 16:55 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menceritakan reaksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai keterlibatan anak buahnya, Moeldoko, dalam upaya kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.
Mahfud mengatakan, pihak istana tidak mengetahui rencana pria yang menjabat sebagai Kepala Staf Presiden itu dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (5/3/2021) lalu.
Baca Juga: KLB Demokrat di Deli Serdang Ternyata Tak Kantongi Izin, Edy Rahmayadi Anggap Tidak Sah
"Pak Jokowi sekarang sudah tahu. Tapi ketika (Moeldoko) akan berangkat (ke Deli Serdang) itu betul-betul tidak mengetahui," kata Mahfud dikutip dari tayangan Youtube Najwa Shibab, pada Kamis (11/3/2021).
Setelah desas-desus keterlibatan Moeldoko semakin santer terdengar, Mahfud MD mengaku mengonfirmasi langsung kepada Presiden Jokowi.
Upaya mengonfirmasi dilakukan secara langsung saat bertemu pada Senin (1/3/2021). Ketika itu, Mahfud menuturkan, Presiden Jokowi tidak mengetahui keterlibatan Moeldoko.
"Pada hari Senin itu saya bertemu Pak Jokowi, saya tanya gimana, 'waduh saya enggak tahu betul itu'," ucap Mahfud menirukan ucapan Jokowi.
Baca Juga: Partai Demokrat Kubu Moeldoko: KLB Sah dan Konstitusional, Kubu AHY Batal Demi Hukum
Setelah itu, Mahfud MD mengaku juga bertemu dengan Moeldoko pada suatu kesempatan bersama Menteri Sekretaris Negara, Pratikno di Banten pada Kamis (4/3/2021).
Dalam pertemuan itu, Mahfud menuturkan, Moeldoko sama sekali tidak membahas apapun mengenai keterlibatannya dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang.
"Pada waktu itu kita mengobrol biasa, Pak Moeldoko enggak cerita apa-apa kalau besoknya mau ada KLB," ucap Mahfud.
Hingga pada malam harinya, Mahfud mendapat informasi jika Moeldoko bertolak ke Medan, Sumatera Utara. Kala itu, Mahfud langsung mengonfirmasi kebenarannya kepada Moeldoko.
Baca Juga: Berubah Pernyataan, Ternyata Partai Demokrat Versi Moeldoko Belum Laporkan Hasil KLB ke Kemenkumham
Mahfud pun mempertanyakan alasan Moeldoko tidak memberi tahu Presiden Jokowi mengenai keterlibatannya dalam upaya kudeta di Partai Demokrat.
Menanggapi pertanyaan Mahfud, Moeldoko menjawab bahwa keterlibatannya dalam kudeta di Partai Demokrat adalah urusan pribadinya.
Selain itu, alasan lainnya Moeldoko tidak memberi tahu presiden karena ketika itu tidak ditanya.
"Saya tanya Pak Moeldoko enggak cerita ke Pak Presiden kalau bapak ikut (KLB di Deli Serdang). (Moeldoko menjawab) 'itu kan urusan saya dan saya tidak ditanya', dan semuanya kaget waktu itu," ucap Mahfud.
Baca Juga: Temui Mahfud MD hingga Jimly Asshiddiqie, AHY Gencar Lakukan Safari Politik Demi Lawan Kudeta
Mahfud sendiri mengaku juga tidak tahu atas keterlibatan Moeldoko dalam upaya kudeta AHY dari kepemimpinan Partai Demokrat.
Bahkan, ia mengetahui keterlibatan Moeldoko dari surat yang dikirimkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (5/3/2021) sore.
Ia pun mengaku kaget dengan gerakan diam-diam Moeldoko dan kubu yang kontra-AHY karena menyelenggarakan KLB di Deli Serdang.
"Baru sorenya ribut orang sudah sampai di Medan semua, saya bilang hebat juga gerakan diam-diamnya tiba-tiba meledak di Medan. Saya juga tahunya sore karena dapat surat dari AHY," tutur Mahfud.
Baca Juga: Momen AHY Temui Mahfud MD Laporkan KLB Demokrat yang Usung Moeldoko
Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, Presiden Jokowi pun kaget saat mengetahui orang terdekatnya terlibat dalam KLB Demokrat tandingan. Tetapi, lanjut Mahfud, reaksi Presiden Jokowi terkesan santai saja.
"Kalau saya lihat kesan presiden, happy-happy saja tuh. Dia (Presiden Jokowi) memang kaget betul ketika tahu Pak Moeldoko terlibat (kudeta), tetapi beliau tidak (uring-uringan soal itu)," ujar Mahfud.
"Saya tahu karena saya mengonfirmasi juga ke Pak Moeldoko tadi saya ketemu. Lalu saya konfirmasi ke Pak Pratikno yang juga bilang 'Bapak (Presiden) nggak tahu lho kok tiba-tiba (Moeldoko) ada di sana."
Sementara itu, mengenai sentimen keterlibatan Moeldoko yang bisa menyeret nama presiden, Mahfud enggan menanggapinya.
Baca Juga: Meski Kader, Gubernur Banten Wahidin Halim Ogah Urusi Kisruh Partai Demokrat
Menurutnya, jabatan seseorang di dalam linhkup Istana merupakan hak prerogatif presiden.
"Itu terserah Pak Jokowi saja, kadang kala kan senyum-senyum, diam tapi tindakannya muncul tiba-tiba, kan selalu begitu," kata Mahfud.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV