> >

Kepala BMKG: Penyebab Banjir Ada Tiga Faktor, Waspada Banjir Susulan 23 dan 24 Februari

Berita utama | 20 Februari 2021, 15:56 WIB
Titik Banjir di Kampung Baru I RW 05, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Jumat (19/2/2021). Banjir Jakarta hari ini membuat 1.300 warga lebih terpaksa mengungsi. (Sumber: Radio Sonora/Dorothea Agatha)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) Dwikorita memberi penjelasan penyebab banjir Jakarta. Pihak BMKG pun menyebut, ada potensi banjir susulan beberapa hari ke depan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut, sekitar 1.380 warga terpaksa mengungsi dari rumah karena banjir pada Sabtu (20/2/2021).

“Total jumlah pengungsi di seluruh DKI sebanyak 379 KK dengan total 1.380 jiwa," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Anies Targetkan Banjir Surut Dalam 6 Jam: Seluruh Jajaran Bekerja Responsif

Banjir tersebar di daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Menurut Dwikorita, ada tiga faktor penyebab banjir Jakarta pada Jumat dan Sabtu hari ini.

“Yang pertama hujan yang jatuh di wilayah Jabodetabek yang nanti akan bermuaranya ke Jakarta, kedua curah hujan di wilayah Jakarta itu sendiri, dan ketiga adanya pasang naik muka air laut di Jakarta,” ungkap Dwikorita saat konferensi pers virtual di kanal Youtube BMKG, Sabtu (20/02/2021).

“Kalau ketiganya beramplifikasi ini akan menjadi lebih jadi perhatian bagi DKI, apabila ketiganya terjadi, di samping faktor lain seperti lingkungan," tambah Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.

BMKG juga memprakirakan hujan lebat akan kembali mengguyur wilayah Jabodetabek. Warga dihimbau waspada.

“Saat ini dalam periode musim hujan setidaknya sampai akhir Maret atau akhir Februari perlu menjadi kewaspadaan, artinya sampai berakhirnya musim hujan ini," kata Guswanto.

Baca Juga: Belum Ada Tanda Akan Surut, Warga Korban Banjir di Cipinang Melayu Mulai Dievakuasi

Dwikorita merinci prakiraan cuaca di Jabodetabek selama sepekan ke depan. Menurutnya, ada tanggal tertentu di mana hujan terlihat berintensitas rendah.

“Tangal 21 Februari, intensitas hujan menjadi rendah. Energinya nampak sudah terlepas untuk hari ini. Tapi (tanggal 22 Februari) di bagian Selatan (Jabodetabek) mulai terbentuk peningkatan intensitas hujan meski dalam kondisi ringan,” jelas Dwikorita.

Hal ini sesuai laporan mingguan BMKG yang menyebut intensitas pergerakan massa udara dari Samudera Pasifik bagian barat dan dari benua Asia mengalami penurunan.

Namun, setelah itu wilayah Jabodetabek akan kembali diguyur hujan.

“Tanggal 23 itu intensitas hujan 24 jam, intensitas sedang hingga lebat. Perlu menjadi kewaspadaan kita, terutama di selatan Jabodetabek, ada potensi banjir,” ujar Fachri Radjab, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG.

Baca Juga: 2 Jurus Pamungkas Anies Tangani Banjir Jakarta, Prioritas Keselamatan!

Fachri mengatakan, hujan pada tanggal 23 Februari 2021 nanti tidak selebat hujan yang mengguyur sejak Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu.

“Kalau dari jumlah curah hujan lebat bahkan sangat lebat, tapi tidak selebat yang terjadi selama 24 jam terakhir,” jelasnya.

Setelah hujan lebat mengguyur Jabodetabek, banjir merendam berbagai titik di Jakarta dan Bekasi.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU