> >

Kepala BMKG: Penyebab Banjir Ada Tiga Faktor, Waspada Banjir Susulan 23 dan 24 Februari

Berita utama | 20 Februari 2021, 15:56 WIB
Titik Banjir di Kampung Baru I RW 05, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Jumat (19/2/2021). Banjir Jakarta hari ini membuat 1.300 warga lebih terpaksa mengungsi. (Sumber: Radio Sonora/Dorothea Agatha)

Baca Juga: Belum Ada Tanda Akan Surut, Warga Korban Banjir di Cipinang Melayu Mulai Dievakuasi

Dwikorita merinci prakiraan cuaca di Jabodetabek selama sepekan ke depan. Menurutnya, ada tanggal tertentu di mana hujan terlihat berintensitas rendah.

“Tangal 21 Februari, intensitas hujan menjadi rendah. Energinya nampak sudah terlepas untuk hari ini. Tapi (tanggal 22 Februari) di bagian Selatan (Jabodetabek) mulai terbentuk peningkatan intensitas hujan meski dalam kondisi ringan,” jelas Dwikorita.

Hal ini sesuai laporan mingguan BMKG yang menyebut intensitas pergerakan massa udara dari Samudera Pasifik bagian barat dan dari benua Asia mengalami penurunan.

Namun, setelah itu wilayah Jabodetabek akan kembali diguyur hujan.

“Tanggal 23 itu intensitas hujan 24 jam, intensitas sedang hingga lebat. Perlu menjadi kewaspadaan kita, terutama di selatan Jabodetabek, ada potensi banjir,” ujar Fachri Radjab, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG.

Baca Juga: 2 Jurus Pamungkas Anies Tangani Banjir Jakarta, Prioritas Keselamatan!

Fachri mengatakan, hujan pada tanggal 23 Februari 2021 nanti tidak selebat hujan yang mengguyur sejak Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu.

“Kalau dari jumlah curah hujan lebat bahkan sangat lebat, tapi tidak selebat yang terjadi selama 24 jam terakhir,” jelasnya.

Setelah hujan lebat mengguyur Jabodetabek, banjir merendam berbagai titik di Jakarta dan Bekasi.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU