Pria Tanpa Kaki dari Bandung Barat Pilih Merangkak Jualan Keripik daripada Mengemis, dan Tercukupi
Peristiwa | 26 Januari 2021, 05:36 WIBPURWAKARTA, KOMPAS.TV - Hidup itu senda gurau, memang terkadang senda gurau yang perlu perjuangan dan perlu diperjuangkan. Di tengah keterbatasan fisik, yakni tak memiliki dua kaki karena disabilitas bawaan sejak lahir, Ahmad Yunus dari Bandung Barat masih bisa menghidupi diri dan anak serta istrinya.
Ahmad Yunus, pria asal Tasikmalaya ini, berjualan di Kota Bandung dengan merangkak sambil menarik kotak berisi keripik goreng. Dia tinggal di Batujajar, Bandung Barat.
Pada Minggu (24/01/2021) sore, Ahmad Yunus mengunjungi kediaman anggota DPR RI Dedi Mulyadi di Purwakarta, seperti dilansir Kompas.com, Selasa (26/01/2021)
Ahmad Yunus mengatakan, kedatangannya hanya untuk membuktikan penyandang disabilitas tidak mesti mengemis atau meminta-minta, "Dia datang ke tempat saya, sengaja karena terinspirasi oleh kemarahan saya pada disabilitas karena meminta-minta."
Baca Juga: Anies Baswedan Ditantang Dedi Mulyadi Reboisasi, Diminta Siapkan Dana Rp 1 Triliun
Dia hanya membuktikan bahwa disabilitas itu tidak mesti minta-minta," kata Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (25/01/2021) malam.
Diketahui, Dedi Mulyadi pernah memarahi satu keluarga pengemis karena kembali meminta-minta setelah mereka diberi bantuan, baik uang maupun pekerjaan.
Yang membuat Dedi marah adalah ada salah satu anggota keluarga pengemis itu yang masih muda namun pemalas. Setiap hari bangun siang sekitar pukul 08.00 WIB.
Kemarahan Dedi itu diunggah dalam akun YouTube miliknya, Kang Dedi Mulyadi, dan viral. Menurut Dedi, Ahmad Yunus pernah menonton video YouTube itu.
Baca Juga: Viral Video Dedi Mulyadi Marahi Pengemis: Bandel Ini, Angkut Saja Satpol PP
Ia pun kemudian mengunjungi rumah Dedi di Purwakarta hanya untuk membuktikan bahwa orang disabilitas pun bisa mandiri asal bekerja dan berusaha,
"Jadi saya punya kekaguman khusus pada Ahmad Yunus ini karena dalam keterbatasan yang sangat luar biasa, dia memperlihatkan diri mampu melebihi orang normal," kata Dedi.
"Setiap orang asal mau berusaha pasti ada jalan. Dia punya istri dan 1 anak usia 3 bulan. Tapi dia mampu menghidupi mereka dengan berjualan keripik," lanjut Dedi.
Menurut Dedi, proses pejualan keripiknya terbilang unik. Ibu Ahmad Yunis membeli keripik di Tasikmalaya dari bandar. Lalu keripik itu dibungkus untuk dijual eceran.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Nangis Lihat Bocah Penjual Jalangkote Di-bully: Perlu Keberanian Berjualan Seperti Itu
Setelah itu, keripik yang sudah dibungkus itu dititipkan di bus untuk dikirim ke Kota Bandung. Ahmad Yunus kemudian menjemputnya di terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung, dengan menggunakan motor roda tiga.
Selanjutnya motor tersebut disimpan di terminal, sementara Ahmad Yunus berjualan keripik goreng dengan merangkak mengelilingi kota Bandung,
"Dia keliling Kota Bandung dengan berjalan tanpa kaki menarik boks berisi keripik. Sementara motor disimpan di terminal," katanya.
Dedi mengatakan, meski mengalami keterbatasan fisik, namun Ahmad Yunus bisa berjualan bahkan hingga sampai ke Klaten, Jawa Tengah.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV