Menag Yaqut: Jangan Ragu, Vaksin Sinovac Halal dan Suci
Update corona | 12 Januari 2021, 14:07 WIBTANGERANG, BANTEN - Sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac asal China telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (12/1/2021) sekitar pukul 12.30 WIB.
Kedatangan vaksin Sinovac kali ini merupakan tahap ketiga. Sebelumnya, telah tiba lebih dulu sebanyak 3 juta dosis vaksin Sinovac.
Baca Juga: Jujur, Ini Efek Samping yang Dirasakan Ridwan Kamil Setelah Disuntik Vaksin Sinovac Dua Kali
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan bahwa vaksin Covid-19 bukanlah obat. Vaksin merupakan upaya untuk pencegahan.
Karena itu, dia meminta kepada masyarakat agar tetap mengikuti dan menjalankan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan pakai sabun.
Menurut Menag, pengadaan vaksin Covid-19 ini merupakan ikhtiar dan wujud kecintaan pemerintah terhadap warga negaranya.
"Ini adalah ikhtiar pemerintah, wujud kecintaan pemerintah kepada warga negaranya," kata Menag Yaqut di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/1/2021).
Baca Juga: Politikus PKS Minta Data Penerima Vaksin Dibuka ke Publik
Menag Yaqut juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan ragu untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 apabila nanti gilirannya telah tiba.
"Kami meminta kepada seluruh umat beragama sesuai kriteria agar jangan ragu vaksinasi covid apabila nanti gilirannya telah tiba," ujarnya.
Dia pun memastikan bahwa vaksin Covid-19 ini halal. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin Sinovac tersebut teruji kehalalannya.
Sebab, bahan baku vaksin Sinovac tidak tercemar atau mengandung babi dan turunannya. Selain itu, juga tidak najis dan sudah melalui proses penyucian.
Baca Juga: Menkes Budi Tegaskan Tujuan Vaksinasi untuk Memerangi Virus Corona dari Muka Bumi
"Produk (vaksin) suci boleh digunakan untuk umat Islam dan seluruh umat beragama lainnya tanpa terkecuali," ujar Yaqut.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahan baku vaksin Sinovac setibanya di Tanah Air, akan diproses lebih lanjut oleh PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
Pemrosesan bahan baku dari Sinovac hingga menjadi vaksin siap pakai diperkirakan membutuhkan waktu selama satu bulan.
"Sehingga nanti di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin jadi dari 15 juta bahan baku ini," ujar Budi.
Baca Juga: 15 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Bandara Soekarno Hatta
Selain Sinovac, lanjut Budi, Indonesia juga telah menjalin kerja sama secara multilateral dengan GAVI, sebuah aliansi vaksin internasional yang berbasis di Swiss, untuk pengadaan vaksin.
Diharapkan, kerja sama tersebut menghasilkan minimal 54 juta dosis vaksin, atau maksimal 108 juta dosis vaksin gratis.
Melalui kerja sama dengan GAVI, pemerintah dapat memilih jenis vaksin yang akan diberikan. Pilihannya meliputi 4 jenis vaksin, yakni Pfizer, AstraZeneca, Moderna, atau Novavax.
"Kami sekarang lagi berdiskusi juga, berdiskusi dengan Pak Menko jenis apa yang mau kita mau ambil karena vaksin-vaksin ini, Bapak, Ibu, ini bisa diberikan di atas usia 60 tahun," kata Budi.
Baca Juga: Politikus PDIP Ribka Tjiptaning Tegas Tolak Vaksinasi: Mending Bayar Sanksi !
Diharapkan, vaksin yang berasal dari GAVI akan tiba di Tanah Air pada akhir Febuari atau awal Maret 2021.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV