Catatan Penerbangan Indonesia Jadi Yang Terburuk di Asia
Peristiwa | 11 Januari 2021, 01:35 WIBBaca Juga: Sriwijaya Air Jatuh, Pengamat: Fase Kritis di 10 Menit Awal dan 6 Menit Akhir
Ahli penerbangan dan pemimpin redaksi AirlineRatings.com Geoffrey Thomas menyatakan, “Dalam beberapa tahun terakhir, industri penerbangan Indonesia telah menunjukkan perbaikan berarti, dan pengawasan juga lebih ketat.”
Lebih lanjut Thomas menerangkan, perbaikan ini termasuk di antaranya pemeriksaan yang lebih sering, regulasi yang lebih ketat terkait prosedur dan perawatan fasilitas, juga pelatihan pilot yang lebih baik.
Pada 2016, Pengawas Penerbangan Federal AS (FAA) memutuskan memberikan Indonesia peringkat dalam Kategori 1, yang berarti Indonesia telah memenuhi standar keselamatan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
Maskapai Sriwijaya Air sendiri hanya memiliki catatan minor terkait kecelakaan pesawat di masa lalu, yakni saat seorang petani tewas saat salah satu pesawatnya keluar dari landas pacu di Jambi akibat masalah hidrolis pada tahun 2008.
Presiden Direktur Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena menyatakan, SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu yang berusia 26 tahun dan sebelumnya telah digunakan oleh sejumlah maskapai di AS, layak terbang. SJ-182 sebelumnya bahkan telah terbang pada hari yang sama saat kecelakaan naas itu terjadi.
Baca Juga: Pilot Bagikan Pengalaman Kemudikan Sriwijaya Air SJ-182 Boeing 737-500: Kondisi Cukup Baik
Namun, para ahli menyatakan, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah pesawat tersebut sebenarnya laik terbang atau tidak.
Pihak Basarnas menyatakan telah mengetahui lokasi kotak hitam pesawat pada Minggu (10/1). Keberadaan kotak hitam pesawat ini penting untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.
Namun konsultan penerbangan Indonesia Gerry Soejatman menyatakan, pemeriksaan terkait penyebab jatuhnya pesawat dapat memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV