Jokowi: London, Tokyo, dan Bangkok Lockdown, Jangan Sampai Kita Dipaksa, Harus Kerja Mati-matian
Peristiwa | 6 Januari 2021, 16:05 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (5/1/2021).
Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak agar bekerja lebih keras dan serius dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Bakal Jadi Orang Indonesia Pertama yang Divaksin Covid-19, Ini Alasannya
Ia pun menyinggung soal antisipasi karantina wilayah atau lockdown. Hal itu sebagaimana yang dilakukan oleh sejumlah negara guna menekan penyebaran virus corona.
Karena itu, Jokowi meminta kepada para menterinya untuk bekerja keras agar Indonesia tak memilih jalan yang sama berupa lockdown.
"Dua hari lalu London lockdown, Tokyo sama. Bangkok yang dekat-dekat kita juga lockdown. Terakhir, bukan hanya London saja, tapi Inggris juga," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021).
"Hati-hati, jadi catatan kita semuanya jangan sampai terjadi lonjakan yang sangat drastis, sehingga kita dipaksa untuk melakukan (lockdown).”
Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Vaksinasi 13 Januari Meski Kesimpulan Uji Klinis Belum Keluar
Jokowi karenanya menekankan agar bekerja keras dalam menerapkan (pelacakan) tracing, pemeriksaan (testing) dan perawatan (treatment) kasus Covid-19.
Hal yang sama juga dia tekankan untuk penerapan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) di kalangan masyarakat.
"Kita harus betul- betul bekerja keras, kerja mati-matan, agar 3T dan 3M itu betul-betul bisa kita lakukan di lapangan. Sekali lagi, di lapangan," ujar Jokowi.
Penyebabnya, lanjut dia, dari survei yang dilakukan pemerintah, diketahui disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan 3M semakin berkurang.
Baca Juga: Pada Rapat Terbatas Gubenur Presiden Jokowi Singgung Lockdown
Jokowi pun meminta para gubernur menggencarkan kembali pentingnya disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Sebab tadi surveinya memang disiplin mematuhi protokol kesehatan ini menurun," ujar Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, hingga Desember 2020, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 110 ribu. Angka itu melonjak dari bulan sebelumnya yang berkisar di angka 54 ribu.
"Masyarakat harus tahu mengenai itu, tidak menakut-nakuti, tapi informasinya harus sampai kalau kita harus disiplin, jaga protokol kesehatan," ujar Jokowi.
Baca Juga: Hasil Survei: Kepuasan Publik pada Jokowi Naik karena Tegas ke Rizieq Shihab dan Bubarkan FPI
Sementara itu, hingga lebih dari 10 bulan pandemi, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Beberapa hari terakhir, penambahan kasus baru Covid-19 bahkan bisa melampaui 6.000 kasus. Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, hingga Selasa (5/1/2021), ada penambahan 7.445 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 779.548 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Baca Juga: [Full] Ratas Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Dimulai Minggu Depan
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV