Rencana Bangun Bank Syariah Sendiri, Muhammadiyah Akan Fokus UMKM
Agama | 26 Desember 2020, 21:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah Bank Syariah Indonesia (BSI) terbentuk, Muhammadiyah justeru akan menarik dananya dari bank hasil merger tersebut. Rencananya, Muhammadiyah akan membangun bank syariah sendiri.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, Muhammadiyah sudah membuat survei. Survei yang digelar terhadap 3.620 responden warga Muhammadiyah dengan rentang usia kelahiran tahun 1940 hingga 2000 yang berasal dari Aceh hingga Papua, termasuk luar negeri seperti Jepang.
Hasilnya, 90 persen dari responden meminta kepada PP Muhammadiyah dalam Muktamar yang ke-48 di Solo Jawa Tengah merekomendasikan Bank Syariah Muhammadiyah.
Baca Juga: Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti Menolak Wamen: Saya Bukan Figur yang Tepat
78,4 persen responden adalah warga Muhammadiyah yang aktif dalam organisasi otonom (ortom), organisasi di luar ortom, maupun lembaga dan majelis di lingkungan persyarikatan. Sedangkan sisanya adalah simpatisan dan masyarakat umum.
Menurut anggota Tim 20 Inisiator Bank Syariah Muhammadiyah, Arifuddin, sebagian besar warga Muhammadiyah meminta pembentukan bank syariah tersebut diputuskan dalam muktamar ke-48 di Solo Jawa Tengah.
Menurut Arifuddin, pembentukan bank itu dapat diwujudkan sehingga dana amal usaha dan Persyarikatan yang ditempatkan di BSI bisa ditarik.
"Tiadanya Bank Syariah Muhammadiyah selama ini menjadikan Muhammadiyah tak bisa menikmati pemanfaatan yang lebih banyak dari dana dana yang diparkir di lembaga keuangan lain," katanya, Jumat (25/12/2020).
Baca Juga: Tiga Bank Besar Syariah BUMN Merger, Begini Tanggapan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir
Menurut Arifuddin, kehadiran Bank Syariah Muhammadiah merupakan keniscayaan yang harus diwujudkan karena bisa berperan sebagai pusat keuangan salah satu organisasi Islam terbesar di Tanah Air itu.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV