Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 700 Ribu
Update corona | 25 Desember 2020, 17:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Satgas Covid-19 melaporkan terdapat penambahan kasus Covid-19 secara signifikan.
Berdasarkan data terbaru yang dilaporkan pada hari ini, Jumat (25/12/2020), terdapat penambahan 7.259 kasus Covid-19.
Sehingga total akumulasi kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 700.097 kasus.
Kemudian, terdapat penambahan kasus kematian karena terpapar Covid-19 sebesar 258 kasus. Sehingga total pasien Covid-19 yang telah meninggal menjadi 20.847 orang.
Baca Juga: Disiplin Protokol Kesehatan 3M untuk Lindungi Keluarga dari Covid-19
Sementara untuk kasus Covid-19 yang mendapatkan kesembuhan terdapat tambahan 6.324 kasus. Total kesembuhan kasus Covid-19 menjadi 570.304.
Seluruh catatan penambahan kasus, kesembuhan, hingga meninggal, berasal dari dari 34 provinsi, dan 510 kabupaten/kota.
Ada Varian Baru Virus Corona
Laporan dari Inggris dan Afrika Selatan, terdapat strain atau varian baru virus corona yang dilaporkan jauh lebih gampang menulari.
Associated Press Senin (21/12/2020) melaporkan, para pakar virus corona saat ini belum melihat kejelasan apakah mutasi virus itu akan membahayakan upaya vaksinasi yang ada, ataukah akan menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Sementara WHO memperingatkan untuk tidak terlalu khawatir atas varian baru virus Covid-19 yang terdeteksi di Inggris, dengan mengatakan ini adalah bagian normal dari evolusi pandemi.
“Kami harus menemukan keseimbangan. Sangat penting untuk memiliki transparansi, sangat penting untuk memberi tahu publik apa adanya, tetapi penting juga untuk menyampaikan bahwa ini adalah bagian normal dari evolusi virus," ujar Kepala Urusan Darurat WHO Mike Ryan dalam pertemuan online seperti dilaporkan Reuters.
Baca Juga: Waspada! Menristek Ungkap Virus Corona Varian Inggris Ditemukan di Singapura
Pejabat WHO bahkan memberikan pandangan positif pada penemuan strain baru yang meningkatkan kekuatiran banyak negara dan memberlakukan pembatasan perjalanan dari dan ke Inggris serta Afrika Selatan, dengan mengatakan hal ini menunjukkan bahwa peralatan untuk melacak perkembangan virus berfungsi dengan baik.
“Mampu melacak virus sedekat ini, dengan hati-hati, secara ilmiah dalam waktu nyata ini merupakan perkembangan positif yang nyata bagi kesehatan masyarakat global, dan negara yang melakukan jenis pengawasan ini harus dipuji,” tambah Ryan.
Mengutip data dari Inggris, Mike Ryan mengatakan WHO belum memiliki bukti varian itu membuat orang lebih sakit atau varian itu lebih mematikan daripada jenis Covid-19 yang ada, meskipun tampaknya menyebar lebih cepat.
Baca Juga: Pandemi Corona, Kasus Kekerasan Seksual hingga Hamil Diluar Nikah di Jepang Meningkat
Negara-negara yang memberlakukan pembatasan perjalanan bertindak karena mereka sangat berhati-hati saat menilai risiko, kata Ryan, merupakan hal yang bijaksana.
“Itu bijaksana. Namun penting juga bagi setiap orang untuk mengetahui bahwa ini (kemunculan varian baru) terjadi, varian ini (memang alamiah) muncul," ujarnya.
Pejabat WHO itu mengatakan mutasi virus Covid-19 sejauh ini jauh lebih lambat dibandingkan dengan influenza dan bahkan, varian baru virus Covid-19 yang terdeteksi di Inggris laju penularannya lebih rendah dibanding penyakit lain seperti gondongan.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV