> >

Jadi Syarat untuk Naik Pesawat, Segini Biaya Rapid Test Antigen dan PCR di Bandara Soekarno Hatta

Update corona | 17 Desember 2020, 15:08 WIB
Mereka yang menggunakan jalur tersebut akan diangkut dari bandara ke fasilitas khusus tempat mereka akan tinggal dan bekerja di Singapura (Sumber: Straits Times)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pemerintah melalui Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan adanya syarat baru bagi masyarakat yang hendak bepergian ke luar kota.

Jika ingin bepergian ke luar kota menggunakan moda transportasi kereta api jarak jauh atau pesawat, maka para penumpangnya kini diwajibkan menyertakan hasil rapid test antigen.

Baca Juga: Anies Negatif saat Swab Antigen tapi Positif Corona saat PCR? Ini Alasannya

Luhut mengatakan, alasan penumpang perlu melakukan rapid tes antigen karena tes tersebut memiliki sensitivitas yang lebih baik dibandingkan rapid test antibodi biasa.

Karena hasilnya lebih baik, biaya rapid test antigen cenderung lebih tinggi daripada rapid test antibodi. Sampai saat ini, pemerintah pun belum menetapkan tarif batas atas untuk tes tersebut.

Beberapa rumah sakit mematok harga berbeda-beda untuk melakukan rapid tes antigen. Setidaknya, harganya ada di kisaran Rp 200 ribu sampai Rp 600 ribu.

Lalu, jika di bandara, berapa harga untuk melakukan rapid test antigen?

PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menyatakan seluruh bandara yang dikelolanya mewajibkan para calon penumpang pesawat melakukan tes Covid-19. Hal ini telah menjadi syarat wajib.

Baca Juga: Syarat Baru Naik Kereta Api dan Pesawat Jika Hendak ke Luar Kota, Wajib Swab Antigen

Adapun tes Covid-19 yang diwajibkan pihak AP II bisa mulai dari PCR test hingga rapid test antigen. Seluruh jenis tes Covid-19 tersebut pun disediakan di Airport Health Center yang ada di bandara-bandara yang dikelola AP II.

Untuk di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), fasilitas Airport Health Center bisa ditemui di SMMILE Center Terminal 3.

President Director AP II, Muhammad Awaluddin, mengungkapkan biaya rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta dipatok sebesar Rp 385 ribu.

Adapun hasil rapid test tersebut baru bisa diketahui setelah 15 menit kemudian.

Sedangkan PCR test di Airport Health Center SMMILE Center Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dihargai senilai Rp 1,385 juta.

Baca Juga: Masuk Bali Naik Pesawat Sekarang Wajib Test PCR, Jalur Darat Minimal Rapid Test Antigen

Sama seperti rapid test antigen, hasil PCR test juga baru bisa diketahui 15 menit berselang.

Tapi, jika ingin bersedia lebih lama menunggu, penumpang bisa memilih tes per individu yang biayanya jauh lebih murah yaitu Rp 800 ribu.

Namun demikian, hasilnya baru bisa diketahui lebih lama yakni dalam 24 jam atau 1 hari.

Awaluddin menjelaskan, lokasi tes Covid-19 di Airport Health Center di SMMILE Center Terminal 3 dibuat terbuka.

Di tempat tersebut dilengkapi dengan area hijau dan area komersial, sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang.

Baca Juga: Dimulai 18 Desember, Keluar Masuk Jakarta Wajib Rapid Test Antigen, Prioritas Jalur Udara

"Airport Health Center merupakan inovasi perseroan dalam menyediakan layanan satu atap terkait kesehatan khususnya tes Covid-19," kata Awaluddin dalam keterangan resminya pada Rabu (16/12/2020).

"Hal ini untuk menjaga kontribusi sektor penerbangan dalam mendukung aktivitas dan perekonomian dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)."

Selain itu, Airport Health Center juga dilengkapi dengan sistem teknologi informasi yang mendukung operasional dan mempermudah penumpang.

Sistem teknologi informasi yang digunakan ini antara lain digital self-service kiosk untuk memastikan keteraturan antrean.

Baca Juga: Pengusaha Tanggapi Luhut: Jangan Mal Terus yang Jadi Sasaran

Juga terdapat sistem guna merekam data hasil tes dan juga tanggal keberangkatan penerbangan. Adapun khusus hasil tes yang dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta juga dapat diintegrasikan dengan aplikasi eHAC (electronic Health Alert Card).

Dengan layanan Airport Health Center yanh semakin lengkap, diharapkan dapat mendukung kelancaran angkutan Natal dan Tahun Baru (nataru) 2020/2021.

Angkasa Pura II memperkirakan pada libur Natal dan Tahun Baru nanti antara tanggal 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021, jumlah penumpang di bandara bakal mencapai sekitar 2,1 juta penumpang.

Baca Juga: Pengusaha Ritel Respons Luhut Soal Mal Tutup Pukul 19.00: Ini akan Jadi Pukulan Gelombang Kedua

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU